KemenkopUKM Sebut Indonesia akan Punya Data Tunggal UKM

banner 468x60

TrijayaNews.id, Jakarta – Dalam pertemuan APEC SME WG 2023 di Hong Kong, KemenkopUKM sebagai wali data UKM di Indonesia menyampaikan, bahwa kini Indonesia sedang berupaya menyusun dan mempersiapkan data tunggal UKM, melalui metode pendataan dan indikator data yang telah dikoordinasikan dan disepakti bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Forum Satu Data.

Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, KemenkopUKM sekaligus Head of Delegation Indonesia dalam APEC SME WG 2023 Luhur Pradjarto melalui rilisnya di Jakarta, Senin (8/5). Mengungkapkan, bahwa Indonesia nantinya akan memiliki sistem data tunggal UKM Bernama Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT).

banner 336x280

Perlu diketahui, pertemuan anggota Asia Pacific Economic Cooperation SME Working Group (APEC SME WG) yang rutin dilaksanakan setiap tahun, kembali digelar yang ke-56 kali pada 3-5 Mei 2023 di Hong Kong.

KemenkopUKM yang menjadi vocal point Indonesia pada forum tersebut, diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga sekaligus Head of Delegation Indonesia Luhur Pradjarto, dan didampingi Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama, Henra Saragih.

Beberapa agenda utama yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan, yakni laporan dari APEC Secretariat, terkait perkembangan program dukungan pengembangan UMKM di negara anggota APEC, perkembangan proyek-proyek yang didanai APEC, persiapan pertemuan Ministerial Meeting, pertukaran informasi terkait praktik terbaik program pengembangan UKM, dan sharing session lanskap UMKM.

Baca Juga :  Dari Kampus ke Kampus MenkopUKM Menjaring Wirausaha Didikan Inkubator Usaha

“Data tunggal menjadi krusial mengingat saat ini terdapat 28 Kementerian/Lembaga di Indonesia yang memiliki program pengembangan UKM, dengan data dan indikator data UKM yang belum terstandardisasi,” ujarnya.

Lanjut Luhur, pendataan UKM dalam pengembangan Sistem Data Tunggal UKM di Indonesia, menjadi bukti pemerintah Indonesia berusaha terus meningkatkan kualitas layanan kebijakan pengembangan UKM, agar menjadi lebih terukur dan tepat sasaran.

Di sisi lain, APEC WG tahun ini telah banyak memunculkan praktik terbaik dari negara anggota APEC yang memiliki berbagai macam program pendekatan pengembangan UKM.

Antara lain, mengulas digitalisasi, transformasi informal ke formal, pembiayaan, peran wanita, dan penggunaan teknologi, salah satunya dari tuan rumah, Hong Kong, yang sangat fokus mendukung pendanaan UKM dalam hal riset inovasi, inkubasi, dan komersialisasi.

Pertemuan APEC SME WG ke 56, selanjutnya akan digelar pada Agustus 2023 di Seattle, Amerika Serikat, berbarengan dengan pertemuan antar Menteri negara anggota APEC (Ministerial Meeting).

Rencananya Amerika Serikat akan mengusung tema Pemberdayaan Ekonomi Wanita. Akan disampaikan juga pemberitahuan, sekaligus serah terima tuan rumah penyelenggara pertemuan APEC SME WG berikutnya. Yang secara urutan Indonesia akan menjadi penyelenggara pertemuan APEC SME WG ke-57 pada 2024. *

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *