Indonesia Butuh Banyak Wirausaha dari Kalangan Mahasiswa itu Tegas MenkopUKM

banner 468x60

TrijayaNews.id, Medan – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan, Indonesia butuhkan lebih banyak entrepreneur muda baru. Utamanya terutama yang datang dari kalangan terdidik atau mahasiswa. Tujuannya sgar mampu bersaing dan mewujudkan Indonesia sejajar negara maju pada 2045.

Menurut Teten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju. Di mana selain membangun infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi sangat penting dalam proses menyiapkan entrepreneur menuju negara maju.

banner 336x280

Teten menjelaskan, meski UMKM kita sangat besar mencapai 64 juta pelaku, tetapi rasio jumlah wirausaha baru 3,47%. Padahal untuk menjadi negara maju minimal mencapai 4 persen rasio kewirausahaan.

Karena itu kata dia, Presiden pun meminta dari kalangan terdidik, mahasiswa, sarjana, untuk terjun menjadi wirausaha. “Mengingat, persaingan industri saat ini persaingan ide kreatif,” ujarnya dalam acara Entrepreneur Hub di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Senin (15/5).

Lanjut Teten, tiap tahun setidaknya 3,5 juta lulusan pendidikan berebut mencari kerja. Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen yang terserap hanya 2 juta, sisanya 1,5 juta tidak bisa ditampung. “Di kampus, mahasiswa harus diubah pola pikirnya yaitu untuk mencetak lapangan kerja bukan mencari kerja,” tandasnya.

Indonesia yang tahun ini memegang keketuaan ASEAN, ingin membawa Asia Tenggara menjadi kawasan memiliki peran penting bagi negara kawasan dan dunia. Salah satunya menjadikan wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di dunia.

Misi yang tertuang dalam gelaran ASEAN Summit dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ini menjadi momentum yang tepat.

MenkopUKM menekankan, untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia juga punya tugas internal untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di dalam negeri menjadi 1 juta wirausaha baru, sesuai amanat Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Karena itu kata Teten, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung penumbuhan wirausaha di Indonesia, salah satunya adalah penumbuhan ekosistem wirausaha melalui Entrepreneur Hub. “Survei di dalam negeri maupun di Asia Tenggara, sebanyak 72% mahasiswa ingin menjadi pengusaha,” katanya.

Untuk itu dalam kunjungan kerjanya, MenkopUKM ke Sumut, menginginkan USU menjadi salah satunya. Apalagi imbuh Teten, Kota Medan sejarahnya ini dibangun oleh para pebisnis. Dimana tembakau kualitas unggul di dunia ada di Sumatera Utara, Medan. “Sebanyak 3.800 petani tembakau mengelola tembakau yang kemudian di ekspor. Medan punya sejarah panjang sebagai kota bisnis,” ujarnya lagi.

Menurut MenkopUKM, saat ini menjadi entrepreneur sangat mudah. Sudah banyak platform digital yang bisa membantu memulai bisnis dengan mudah, misalnya melalui Entrepreneur Hub ini. “Menjadi wirausaha itu mudah asal punya ide, banyak platform digital yang tersedia,” tandasnya.

Dari data startupranking.com per April 2023, Indonesia kini berada di posisi ke-6, sebagai negara dengan jumlah startup dan wirausaha baru terbanyak di dunia. Tak hanya unggul secara kuantitas, secara kualitas saat ini setidaknya Indonesia telah memiliki dua startup dengan status Decacorn dan 9 Startup dengan status Unicorn.

“Melihat hal ini berarti kita punya potensi besar. Untuk itu saya mengajak terus mengembangkan diri, menjadi future entrepreneur, menciptakan inovasi-inovasi baru, melahirkan UMKM berbisnis model inovatif untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” pungkasnya.

Startup Kampus

Wakil Rektor I USU Edy Ikhsan menuturkan, USU berkomitmen dan semakin optimistis menyalakan semangat dalam mempersiapkan entrepreneur-entrepreneur muda dalam memimpin perekonomian Indonesia di kancah global.

Menurutnya, USU bertransformasi menjadi entrepreneur university dan terus berupaya memperluas jejaring kerja sama dan meningkatkan kualitas kemitraan, baik dengan Pemerintah, dunia industri dan lembaga-lembaga profesi. “Dengan demikian dapat memberikan dukungan dan memfasilitasi lahirnya wirausahawan unggul dari kampus, ujarnya.

Edy menambahkan, kegiatan bersama KemenkopUKM, menjadi starting atau kick off mendorong penciptaan wirausaha baru. Diharapkan ke depan kegiatan itu akan mampu memberikan penguatan terhadap kinerja riset dan inovasi untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang bermanfaat.

Dimana dalam kerja sama ini para peserta atau startup yang berasal dari USU, yang merupakan salah satu dari 6 startup yang lolos seleksi kementerian (dari 15 universitas yang ikut serta) akan didampingi oleh tim dari KemenKopUKM melalui program business matching, hingga mendapatkan investor atas produk-produk yang dihasilkan.

Adapun Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan, Kota Medan terus berbenah dalam membangkitkan kegiatan ekonomi daerahnya. Pihaknya mendorong, agar UMKM Medan bisa kuat di sektor hilirisasi yang menjadi keunggulan dalam bersaing dengan UMKM daerah lainnya.

“Masalah akses masih menjadi kendala, banyak warga Medan yang kreatif. Namun ada banyak pandangan kalau mau sukses harus keluar dulu dari Medan. Padahal hari ini, Medan begitu banyak menyumbang ide tingkat nasional dan menjadi bekal kuat membangun ekonomi Medan,” ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya bekerja sama dengan USU sedang membangun plaza UMKM yang rencananya tahun ini mulai dibangun. Ia berharap seluruh tenant yang buka nanti, berasal dari pelaku UMKM Kota Medan dan sekitarnya. Bahkan nanti bukan hanya tempat jualan, tetapi juga mengasah jiwa entrepreneur. “Mau tenang mau enak hidupnya ya jadi pengusaha,” tandasnya.

Sedangkan Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya, menyambut baik strategi yang dilakukan mendukung ekosistem usaha. “Mendukung maju dan berkembangnya UMKM terutama di sektor kerajinan,” ujarnya.

Kata dia, dukungan yang diperlukan tak hanya dari  Pemerintah, tetapi pihak lain seperti kampus. Kerja sama UMKM dengan perusahaan dan startup sangat diperlukan dalam menjembatani UMKM.

“Kepada para calon usaha baru di sektor kerajinan, termasuk para mahasiswa, hendaknya membekali diri dengan berbagai keterampilan di bidang kreatif agar semakin berdaya saing,” katanya.**

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *