Generasi Muda Berwirausaha Melalui Program Entrepreneur Development, Difasilitasi KemenkopUKM

Koperasi & UKM104 Dilihat
banner 468x60

TrijayaNews.id, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) meluncurkan program Entrepreneur Development. Ini sebagai wadah sharing goals memfasilitasi konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. Pada wirausaha di sektor agrobisnis, kriya, jasa, dan teknologi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengakselerasi pengembangan kewirausahaan nasional dan pencapaian rasio kewirausahaan.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM Siti Azizah dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (31/5), mengatakan saat ini ada 2.300 wirausaha telah dinyatakan lolos
asesment guna mengikuti entredev 2023. Dimana 800 orang akan mendapatkan fasilitasi konsultasi bisnis dan 1.500 orang akan mendapatkan fasilitasi pendampingan usaha dari 32 provinsi.

banner 336x280

“Kementerian Koperasi dan UKM melakukan evolusi program yang awalnya berupa sharing knowledge berupa pelatihan-pelatihan, menjadi sharing goals untuk pencapaian target jangka pendek wirausaha untuk scale up dan perbaikan tata kelola perusahaan” ujarnya.

Grand Opening Entrepreneur Development Melalui Konsultasi Bisnis 2023 diselenggarakan secara luring. Berkenan membuka acara adalah Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah. Adapun peserta yang hadir para peserta Entrepreneur Development, Konsultan, Fasilitator dan Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Provinsi di 32 provinsi.

Para peserta Entrepreneur Development melalui Konsultasi Bisnis ini, ditetapkan berdasarkan hasil assessment, dimana peserta mengisi hal-hal terkait eksistensi usaha, bisnis model, laporan laba rugi, rencana strategi bisnis, dan kontribusi bisnis pada Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kegiatan Entreprenuer Development melalui konsultasi bisnis melibatkan 16 konsultan yang semuanya adalah praktisi bisnis di sektor agrobisnis, jasa dan teknologi, serta kriya,” ujarnya.

Program ini melibatkan 20 fasilitator yang berperan sebagai value orchestrator untuk mengobservasi, memetakan, dan menghubungkan permasalahan ke konsultan maupun ekosistem yang telah terbangun.

Sedangkan tahapan kegiatan Entreprenuer Development Melalui Konsultasi Bisnis meliputi pembahasan tematik  dan konsultasi online, growth sprint untuk mencapai target pertumbuhan jangka pendek, offline consultation, dan networking untuk membantu akselerasi bisnis wirausaha.

“Selanjutnya kegiatan Entrepreneur Development melalui  pendampingan usaha akan dimulai pada pertengahan Juni 2023,” jelasnya.

Baca Juga :  KemenkopUKM Didukung Komisi VI DPR RI Anggarannya Naik jadi Rp3 Triliun untuk Maksimalkan Pengembangan Koperasi dan UMKM

Sebagai teaser pelaksanaan pendampingan usaha, KemenKopUKM menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Wirausaha Penunjang Ekonomi Kreatif di Grand Pasundan Convention Hotel pada 30 Mei 2023. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh 100 peserta offline dan 380 peserta online. Peserta kegitan tersebut sebagian besar atau 70% di antaranya merupakan peserta yang telah dinyatakan lolos assement Entrepreneur Development melalui pendampingan usaha 2023.

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Usaha Deputi Bidang Kewirausahaan KemekopUKM Destry Anna Sari mengatakan, kegiatan ini bukan hanya pemberian materi sehari saja, namun merupakan awal dari program pendampingan usaha entrepreneur development yang akan dilaksanakan selama 5 bulan kedepan.

Di kesempatan yang sama, Sean Bunjamin Impact Hub Jakarta memberikan pemahaman mengenai model bisnis berdampak atau lestari dalam rantai pasok usaha.

Salah satu peserta kegiatan Siska, De Honje Home Spa, baru menyadari bahwa tahapan usaha yang dilakukannya telah menerapkan model bisnis usaha lestari yaitu dalam proses produksi scrub yang menggunakan bahan baku kulit jeruk dan ampas kopi sisa konsumsi masyarakat sekitar lokasi usahanya.

Melalui pemaparan dari Impact Hub Jakarta ini, para peserta menjadi sadar untuk mengurangi limbah dari setiap tahapan proses usaha yang dilakukannya.

Di sesi kedua Ridha Nurul Azizah dari PT. Gama Inovasi berdikari memberikan pemahaman mengenai founder dan entrepreneur mindset, yang terdiri dari beberapa aspek yaitu motif, keterampilan, sikap, perilaku, dan pengetahuan. Selain itu, komitmen untuk pengembangan produk dan pelayanan dengan orientasi kepada pelanggan yang harus terus ditingkatkan.

“Dalam berwirausaha harus pandai melihat peluang, agar mampu sustain atau bertahan dalam jangka waktu lama serta mampu mendominasi pasar. Selain itu, dalam membangun super tim di suatu usaha diperlukan adanya komunikasi yang baik, dan penerapan SOP,” ujar Ridha Nurul.**

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *