VIETNAM, TrijayaNews.id – Pemerintah Vietnam resmi melarang impor segala jenis satwa liar, baik dalam keadaan hidup maupun mati. Hal ini dilakukan sebagai usaha pemerintah Vietnam dalam memerangi kegiatan perdagangan ilegal satwa liar yang disinyalir dapat meningkatkan terjadinya pandemi di masa yang akan datang.
Peraturan resmi yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mewajibkan seluruh kegiatan perdagangan satwa liar, termasuk produk-produk hewan lainnya seperti telur, organ atau bagian tubuh hewan lainnya. Peraturan ini juga menekankann adanya peningkatan aksi dalam melawan aktifitas berburu ilegal dan membunuh ataupun mengiklankan satwa liar.
Peraturan ini disambut baik oleh kelompok konservasi, yang telah menuduh pemerintah Vietnam gagal dalam memberhentikan perdaganagan satwa langka yang telah marak. Vietnam merupakan salah satu negara Asia terbesar dalam tingkat konsumsi produk satwa liar. Perdagangan satwa liar ini, baik yang legal maupun yang ilegal diperkirakan telah bernilai sebesar miliaran dollar AS.
Pedagangan ilegal ini biasanya menyelundupkan bagian tubuh satwa-satwa langka seperti organ dari macan, tanduk badak yang digunakan dalam pengobatan tradisional setempat. Selain itu satwa langka dan liar ini sering juga diperdagangkan sebagai peliharan ataupun simbol status kekayaan.
Pada 14 Februari lalu, organisasi konservasi di Vietnam mengirimkan surat kepada pemerintah yang mengatakan “virus baru akan terus berpindah dari satwa liar ke manusia ketika pergadangan dan konsumsi satwa liar terus berlanjut”.
Bahkan kondisi pergadangan satwa liar di Vietnam sudah berada di tingkat dimana satwa liar banyak yang diiklankan ke sosial media dan situs pergadangan online. Kelompok konservasi di Vietnam juga mengkhawatirkan dengan banyaknya peternakan-peternakan yang menempatkan satwa liar seperti ular dan beruang di kandang yang kecil.
Pengumuman peraturan baru ini disambut dengan positif oleh mereka, meskipun pelarangan ini belum bisa dibilang cukup.
Seperti yang dilansir dari Reuters, Nguyen Van Thai, salah satu pimpinan kelompok konservasi di Vietnam mengatakan “saya rasa peraturan ini tidak cukup karena satwa-satwa yang digunakan dalam pengobatan tradisional tidak disebutkan”
Banyak juga yang mengatakan bahwa peraturan ini akan sulit untuk diimplementasikan mengingat vietnam memiliki perbatasan yang cukup luas dengan China, Laos dan Kamboja.
Perdagangan satwa liar memang sedang menerima badai kritik yang besar oleh komunitas internasional. Hal ini disebabkan oleh terjadinya pandemi COVID-19 yang sedang terjadi yang diduga berasal dari pasar satwa liar di Wuhan, China.