Jakarta, TrijayaNews.id – Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah berharap kiranya masyarakat Indonesia dapat mentransformasi diri menjadi lebih kuat dan lebih kompetitif lagi. Hal itu diungkapkan Menko Marves Luhut B.Pandjaitan dalam acara High Impact Seminar pada Pagelaran Karya Kreatif Indonesia yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (30-08-2020).
“Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang mengharuskan kita untuk mentransformasi diri agar bisa keluar dari situasi saat ini menjadi lebih kuat dan lebih kompetitif. Kita jangan terus berada pada ketakutan Covid-19. Covid-19 ini justru men_trigger_ kita untuk melakukan inovasi sana-sini, membuat Indonesia sesuatu yang lebih bagus lagi,” kata Menko Luhut.
Untuk transformasi tersebut, Menko Luhut menjelaskan setidaknya memerlukan tiga hal utama, yaitu harus kompak bekerja sama, semangat inovasi, dan wajib menjaga optimisme.
“Seperti kompak bersama itu tidak bisa kita lakukan tanpa _teamwork_. _Teamwork_ ini sangat penting untuk kita bisa memanfaatkan Covid-19 bukan hanya sebagai tantangan saja, tetapi peluang banyak hal dalam kehidupan kita. Kita tidak ada pilihan selain kompak bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan di depan mata,” ujarnya.
“Untuk inovasi kita harus terus maju, dengan banyak sekali bantuan dari pemerintah dan pihak terkait. Sementara optimisme, kita wajib menjaga optimisme. Butuh optimisme walaupun misal dalam keadaan tertekan, karena Tuhan memberikan kita jalan keluar kalau kita ada niat,” tambahnya.
*UMKM*
Terbukti dengan _teamwork_/ bekerja sama, lanjut Menko Luhut, beberapa kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik seperti salah satunya UMKM dan IKM yang belakangan ini menjadi fokus pemerintah.
“Dengan bekerja sama, kira mampu mendorong lebih dari 1,6 juta unit UMKM dan IKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital semenjak 14 Mei lalu. Angka ini sudah mencapai 83% dari target 2 juta sebagaimana arahan Presiden RI,” ungkapnya.
Untuk UMKM tersebut, apablia kita tidak bertransformasi, lanjut Menko Luhut, Indonesia akan tertinggal. Dirinya menjelaskan, di Taiwan, Jerman, Korea Selatan, di mana UMKMnya sudah mulai _supply_ untuk industri _high technology_. “Jadi UMKM sekarang jangan hanya makanan, fashion saja, tetapi mulai ke _Hi-Technology_. UMKM adalah salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. UMKM ini _backbone_ kita,” ucap Menko Luhut.
“Kita harus berpikir _out of the box_. Tidak boleh kita berpikir hanya _business as usual_, terutama dalam pandemi ini. Semua putar otak kita, itu pesan saya ke anak muda saat _vcall_, ayuk berkreasilah kalian, kami akan membantu wujudkan mimpi-mimpi kalian,” tambah Menko Luhut.
Dalam acara ini, Menko Luhut kembali mengajak agar kiranya kita juga harus menunjukkan keberpihakan kepada negeri tercinta dengan salah satunya membeli produk-produk yang memiliki tingkat komponen dalam negeri yang tinggi. Presiden tegas menyatakan agar semua Kementerian dan Lembaga dan BUMN untuk membeli produk-produk Indonesia. Sehingga, betul-betul dapat kita dorong UMKM.
“Saya titip kita jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu yang benar, sepanjang untuk kepentingan nasional Republik Indonesia tercinta, ayo bersama-sama kita melakukannnya,” pungkas Menko Luhut.
Diketahui pertumbuhan Indonesia mengalami kontraksi 5,32% pada kuartal dua. Pelambatan ekonomi tercermin dari sisi pengeluaran. Konsumsi domestik mengalami kontraksi 5,5% yang terburuk dalam 20 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. 58% GDP Indonesia bergantung pada konsumsi. Sektor makanan, minuman, fesyen, transportasi, komunikasi, dan akomodasi memainkan peranan penting untuk meningkatkan konsumsi domestik.
*Biro Komunikasi*
*Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi*