Jakarta, TrijayaNews.id – Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya meminta para pelaku usaha mikro dan pedagang pasar tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat. “Penerapan prokes jangan kendor, karena pendemi belum usai,” tegas Eddy, pada acara pembagian paket masker kain bagi pelaku usaha mikro pedagang pasar wilayah DKI Jakarta, di Kantor Pusat Perumda Pasar Jaya, Jakarta, Selasa (28/12).
Pasalnya, lanjut Eddy, pasar merupakan wilayah yang rentan terhadap serangan pandemi. “Saya berharap pembagian masker ini bisa menambah cadangan masker yang dimiliki para pedagang pasar,” kata Eddy.
Menurut Eddy, pembagian masker ini sebagai langkah melanjutkan upaya pemerintah dalam mempertahankan pelaku usaha mikro, khususnya pedagang pasar, agar bisa bertahan di tengah serbuan pandemi Covid-19.
“Karena usaha mikro itu merupakan kondisi riil ekonomi bangsa kita. Oleh karena itu, harus kita jaga, bantu, dan kembangkan,” imbuh Eddy.
Sementara itu, Asdep Pengembangan Rantai Pasok KemenkopUKM Sutarmo menambahkan, dalam pengadaan masker ini, pihaknya melibatkan 10 agregator penghasil alat kesehata dan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah terdaftar di LPSE KemenkopUKM.
“Mereka ini berperan dalam mengkonsolidasikan masker produksi usaha mikro. Mulai dari pembelian bahan baku, standar mutu, proses produksi, pengemasan, hingga distribusi. Setiap agregator bermitra dengan kurang lebih 20 pelaku usaha mikro,” jelas Sutarmo seraya menyebutkan, masing-masing agregator memproduksi sebanyak 15.538 pcs. Sehingga, total masker yang akan dibagikan sebanyak 155.380 pcs.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Perumda Pasar Jaya Arif Nasrudin mengungkapkan bahwa pihaknya mengelola pasar tradisional terbesar di Indonesia, bahkan Asia. “Ada sekitar 100 ribu pedagang pasar yang tersebar di 154 lokasi di Jabotabek,” kata Arif.
Bantuan masker ini, lanjut Arif, akan melengkapi apa yang sudah dilakukan Pasar Jaya dalam hal menjaga protokol kesehatan di seluruh pasar tradisional yang ada di Jabotabek. “Meski level PPKM sudah turun, namun kita tetap tegas menerapkan prokes. Harus terus disosialisasikan agar para pedagang pasar tidak lengah dan terlena,” tukas Arif.
Arif berharap pandemi segera berlalu karena dampaknya begitu berat dirasakan para pedagang pasar. “Ekonomi memang sudah mulai bergerak kembali. Namun, kita harus paham, saat ini kita memasuki era New Normal,” pungkas Arif.