Jakarta, TrijayaNews.id – TaniHub sebagai platform digital walau usianya baru menginjak 4 tahun, dan didominasi anak-anak muda, namun secara konsisten bermimpi mewujudkan pertanian Indonesia menjadi besar, modern dan maju menunjukkan perkembangan.
Karenanya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi komitmen Tanihub Group yang telah melepas ekspor produk pertanian ke Uni Emirat Arab (UEA).
Apresiasi itu pasti beralasan, mengingat Teten beberapa waktu lalu, telah mengunjungi fasilitas Tanihub, yaitu PPC di Malang dan NFC di Cikarang yang keduanya merupakan infrastruktur pendukung terwujudnya supply chain pertanian yang terintegrasi.
“Momentum ini menjadi suntikan semangat bagi para pelaku usaha pertanian, bahwa produk pertanian Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar global, melalui ekosistem yang telah dibangun oleh Tanihub Group,” ujarnya dalam acara Pelepasan Ekspor Produk Pertanian TaniHub secara virtual dari Jakarta, Rabu (21/4).
Teten juga menambahkan, disinilah perlunya kolaborasi antara pemerintah dengan platform agritech, seperti Tanihub dengan model bisnisnya untuk mendampingi para petani dan pelaku UMKM lainnya, agar bisa masuk ke global value chain dan terintegrasi ke supply chain. “Dengan demikian akan mampu menjangkau permintaan pasar yang lebih luas dan memastikan produk pertanian kita terserap secara maksimal,” tandasnya.
Teten juga berharap ekspor kali ini disusul oleh ekspor berikutnya dari produk UMKM. “Kita berharap keluarga petani kita semakin sejahtera, UMKM semakin unggul dan ekonomi kita terus memulih,” harapnya.
Selain Menteri Koperasi, acara tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan M Lutfi. Kedua pejabat tinggi negara itu bersama-sama menyaksikan pelepasan ekspor produk pertanian yang kembali dibuka setelah sempat vakum akibat pandemi.
Adapun kontribusi UMKM terhadap ekspor di tahun ini menurut Teten, ditargetkan meningkat menjadi 15,12%. Khusus untuk sektor pertanian, masih banyak potensi ekspor produk pertanian yang belum dioptimalkan.
Sedangkan data International Trade Center (2020) menunjukkan bahwa potensi ekspor buah-buahan seperti nanas, pisang dan melon secara total mencapai US$ 400 juta atau setara Rp5,6 Triliun. Namun nilai aktual ekspor baru mencapai 60%. “Permintaan pasar yang besar tersebut harus kita manfaatkan untuk mendorong peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor,” pungkas Teten.
Sementara itu menurut CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, potensi pertanian Indonesia sangat besar tapi kesiapan petani Indonesia belum mencukupi.
“Kami sejak awal berdiri pada 2016, berkomitmen untuk membantu petani mendapatkan market dan dapat mengakses modal juga sehingga kami juga mengembangkan TaniFund, agar petani bisa membeli bibit berkualitas sehingga menghasilkan grade A dan B,” ujarnya.
Masih kata dia, yang terbaru, pihaknya juga mengembangkan TaniSupply yang memfasilitasi logistik, dari lahan petani hingga sebelum sampai ke costumer untuk menjadi solusi, mengingat selama ini produk pertanian rentan rusak dan tidak tahan lama.
Sedangkan untuk ekspor telah beberapa kali dilakukan, namun sempat mengalami penurunan dalam bentuk kualitas maupun kuantitas. “Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas produk pertanian di tanah air,” tutupnya.