Evolusi Koperasi dan UMKM jadi Kunci Indonesia Maju 2045 Kata MenkopUKM

Koperasi & UKM25 Dilihat
banner 468x60

TrijayaNews.id, Solo Baru – Evolusi koperasi dan UMKM menjadi salah satu kunci dalam menjadikan Indonesia negara maju di tahun 2045. Kondisi perekonomian Indonesia yang mampu tumbuh di atas 5 persen selama 7 triwulan, berturut-turut akan menjadi momentum untuk mengevolusi UMKM dan koperasi. Inilah upaya bagaimana mengubah usaha informal ke formal, yang semula tidak produktif menjadi lebih produksi berkat teknologi. Demikianlah evolusi.

Demikian ditegaskan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah 2023, bertajuk Transformasi Koperasi dan UMKM Masa Depan di Solo Baru, Jawa Tengah, Sabtu (12/8).

banner 336x280

Lanjut MenkopUKM, bahwa saat ini Indonesia perlu mendorong dan mengembangkan UMKM dan koperasi. Menurutnya saat ini fokus pengembangan produk UMKM bukan lagi sekadar memikirkan soal kemasan saja, tapi juga memanfaatkan inovasi teknologi dan menonjolkan keunggulan domestik.

“Daerah harus mulai mengidentifikasi potensi lokal dan keunggulan domestik masing-masing. Jangan sama semua. Saya tidak bisa melihat produk unggulan daerahnya. Tahap ini sudah selesai, kita move on masuk ke inovasi teknologi dan menonjolkan keunggulan dometik kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain itu terdapat dua kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bagian evolusi UMKM dan koperasi. Kebijakan tersebut adalah substitusi impor dan hilirisasi. Seperti kebijakan substitusi impor, telah membuat belanja pemerintah sebanyak 40% untuk produk lokal atau UMKM.

Sementara itu, kebijakan hilirisasi juga dapat dimanfaatkan untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah tapi menciptakan beragam produk jadi dari bahan-bahan tersebut. Kata Teten, hilirisasi misalnya kita yang kaya rumput laut. Lalu ada sawit ini dibangunkan pabrik CPO dan minyak makan merahnya.

Baca Juga :  KemenkopUKM dan BPOM Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem UMKM

“Kemudian kiita juga punya karet untuk dihilirisasi, dan juga kelapa yang hasil olahannya dianggap lebih sehat dan pro lingkungan. Banyak juga di daerah penghasil jahe, kunyit, dan sebagainya. Ini bisa untuk menyuplai industri farmasi dan makanan,” tuturnya.

Dengan begitu, kata Menteri Teten Ini akan mendorong investasi ke pengolahan hasil bumi, tambang, hasil kebun, pertanian, kelautan, dan yang lainnya. “Jadi UMKM tidak hanya menghasilkan kuliner, anyaman, dan lainnya saja, itu sudah cukup bagus. Kita move on membuat UMKM yang menjadi bagian rantai pasok industri,” ujarnya lagi.

Teten juga menekankan saat ini seluruh dunia memiliki struktur ekonomi yang sama dengan Indonesia. Dalam hal ini UMKM merupakan sektor usaha yang paling dominian. Namun, UMKM di luar sana tidak berdiri sendiri tapi telah menjadi bagian dari rantai pasok industri.

“Di sana masuk ke produk berteknologi tinggi dan bagian dari rantai pasok industri. Jadi bukan lagi UMKM bersaing dengan produk industri. Tatanan ini perlu dibangun. Ini perlu dikaitkan dengan roadmap kita menjadikan Indonesia sebagai negara maju di 2045,” pungkasnya.**

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *