Trijayanews.id, Surabaya – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) secara proaktif senantiasa berupaya memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional.
Hal ini dalam rangka menciptakan wirausaha yang inovatif. Dengan memiliki program pengembangan lembaga inkubator dan inkubasi usaha, konsultasi bisnis dan pendampingan usaha (Entredev), pengembangan ekosistem bisnis (eHub), program pembiayaan wirausaha (Entrepreneur Financial Fiesta) dan pendataan wirausaha dan program lainnya.
Demikian disampaikan Deputi Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Siti Azizah dalam sambutannya pada acara Offline Consultation Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 di Surabaya, Kamis (25/07).
Masih lanjut dia, Entredev saat ini sudah ada di tahap Growth Sprint menjadi media strategis untuk memperbaiki tata kelola usaha para wirausaha tersebut. Diharapkan ke depan melalui program ini dapat mengakselerasi peningkatan kapasitas usaha sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
“Entredev dengan konsep sharing goal ini menantang para wirausaha untuk merealisasikan target jangka pendek bersama para konsultan/pendamping untuk transfer knowledge, pemanfaatan teknologi digital, dan menganalisis masalah serta menemukan solusi dalam meningkatkan produktivitas, omzet, pertumbuhan bisnis, dan jaringan usaha,” ujarnya.
Selain itu, kata Siti Azizah, pada tahap Growth Sprint ini, pelaku usaha diberikan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para pendamping (1 on 1) dan merealisasikan target jangka pendek serta menambah jaringan kemitraan bersama key stakeholder.
“Offline Consultation ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Growth Sprint yang dilaksanakan di tiga kota yaitu Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung,” tandasnya.
Para wirausahawan juga didorong untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk memperluas pemasarannya.
Berdasarkan data sampai Desember 2023 sebanyak 25.292.701 pelaku UMKM atau sebesar 39,52 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce, atau sebesar 84,3 persen dari target 30 juta UMKM onboarding digital pada 2024.
Siti Azizah mengajak para peserta program Entredev 2024 menggunakan kesempatan tersebut untuk berkonsultasi terkait usahanya secara langsung kepada para pendamping. Nantinya akan ada 30 peserta yang berkesempatan mengikuti Collaborative Engagement sekaligus Awarding oleh Menteri Koperasi dan UKM di Jakarta.
“Kami harapkan kegiatan ini dapat memperbaiki tata kelola usaha dan pengembangan usaha berkelanjutan sehingga dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi yang berimbas meningkatnya rasio kewirausahaan,” kata Siti Azizah.
Di tempat yang sama Destry Anna Sari, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan KemenkopUKM, mengatakan acara Offline Consultation Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 di Surabaya yang memasuki tahap Growth Sprint ini merupakan lanjutan dari tahap Case Session & Pendampingan Online pada 15 Juni sampai 4 Juli 2024.
Pada tahapan ini telah terpilih sebanyak 300 peserta dari 2.300 peserta, yang terdiri dari tiga sektor yaitu pertanian, kesehatan, beauty & wellness, dan teknologi yang selama delapan pekan ke depan peserta akan didampingi secara intensif untuk mencapai target pertumbuhan jangka pendek.
“Selamat kepada 300 peserta yang terpilih lanjut ke tahap growth sprint. Kami optimistis target pertumbuhan jangka pendek dapat tercapai melalui Entredev,” kata Destry.
Dalam rangkaian Entredev Offline Consultation di Surabaya diselenggarakan Entredev Talk bertemakan “Dare to Grow” dengan menghadirkan 3 narasumber kompeten dari PT. Agritama Sinergi Inovasi, Fashionistas & Brand Activist IBAN dan PT. Lectro Energy Semesta Indonesia dengan topik bahasan Tantangan dan Hambatan dalam menumbuhkan bisnis dari sisi pemasaran, supply chain dan SDGs:
Pada sesi Entredev Nyomblangin “Temukan Jodoh Bisnismu” adalah upaya mengkolaborasikan antar peserta entredev lintas sektor dengan melibatkan para stakeholder dari BAPPENAS, Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, pihak swasta, asosiasi dan akademisi untuk keberlanjutan program Entredev.
Pada Entredev Nyomblangin terjadi potensi kerjasama seperti potensi untuk display produk di Ciputra World, keberlanjutan program dengan APINDO dan kemitraan dengan private sektor, selain itu terjadi potensi dalam pengembangan riset dan teknologi dengan para inkubator.
Informasi terkait Entredev 2024 dapat dilihat melalui sosial media Kementerian Koperasi dan UKM (ig @kemenkopukm), website (https://entredev.id) dan Instagram (ig @entredev.id).**