Trijayanews.id, Malang – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) selenggarakan program Entrepreneur HUB, salah satunya digelar di Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur
Adapun rangkaian kegiatan tersebut, berupa pelatihan dan pembukaan akses jejaring usaha, dalam upaya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Selain itu, juga melakukan sosialisasi dan sinergi program ke kampus-kampus yang salah satunya Entrepreneur Hub di Universitas Merdeka Malang selama 3 hari, yaitu 13-15 Maret 2023.
Agenda hari pertama yaitu Workshop Entreprenuer Hub dengan tema “Technopreneurship: Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Dalam Rangka Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Dikalangan Mahasiswa”.
Sedang hari kedua, kunjungan lapangan dan coaching forum dengan mengajak 150 mahasiswa mengunjungi UKM di Malang untuk belajar langsung terkait pengembangan usaha.
Menurut Deputi Bidang Kewirausahaan, KemenKopUKM, Siti Azizah, acara tersebut bukan hanya memberikan pelatihan atau workshop terhadap mahasiswa atau pelaku usaha muda, juga memberikan mereka akses untuk masuk dalam networking usaha.
“Harapannya, jika nantinya para mahasiswa memiliki pertanyaan, permasalahan, ataupun mentor untuk membimbing mereka, hal ini dapat dengan mudah didapatkan,” ujarnya secara daring, Senin, (13/3).
Azizah menambahkan, kegiatan itu merupakan program inisiatif yang mementingkan aspek berkelanjutan. Karenanya,, selain melibatkan 150 mahasiswa terpilih, yang sudah memiliki embrio usaha, juga melibatkan 50 UKM di Malang, serta PLUT KUMKM Kota Batu dan PLUT KUMKM Kabupaten Malang.
Masih kata Azizah, dengan melibatkan pihak-pihak lain ini, program Entrepreneur Hub diharapkan dapat bertahan bahkan berkembang dengan organik di Malang.
Menurutnya, jika para mahasiswa berdiskusi secara aktif dengan para UKM yang telah berhasil mengembangkan usahanya. “Nah, hasil diskusi akan mereka tuangkan dalam bentuk laporan untuk melihat bagaimana mereka bisa implementasikan terhadap rencana pengembangan usaha mereka,” tandasnya.
Azizah menambahkan, kampus merupakan ladang penyemaian yang sangat penting dan strategis untuk menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia sebab dari kampus telah banyak muncul pelaku-pelaku wirausaha yang tangguh.
Ia menambahkan, kewirausahaan di kalangan mahasiswa diharapkan menjadi kekuatan pembangunan ekonomi dan sebagai agent of change dengan cara menjadi wirausaha dan mampu menciptakan lapangan kerja. “Hal ini juga sebagai antisipasi bonus demografi yang akan kita hadapi pada 2030,” ujarnya lagi.
Wirausaha kata dia, memiliki posisi strategis untuk mempertahankan agilitas perekonomian negara. Oleh karena itu, Pemerintah sesuai dengan PP No 2/2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, terus berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan.
Tingginya tingkat rasio wirausaha di suatu negara imbuh Azizah, menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut lebih kuat. “Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 3,47 persen dan Pemerintah Indonesia menargetkan setidaknya pada tahun 2024 rasio kewirausahaan kita bisa mencapai 3,95 persen,” pungkasnya.*