Lewat Pemberdayaan Industri Kreatif, KemenjopUKM Dorong Pertumbuhan Wirausaha Baru

Koperasi & UKM90 Dilihat

TrijayaNews.id, Medan – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) terus berupaya mendorong pertumbuhan wirausaha baru, melalui pemberdayaan industri kreatif, khususnya bagi para perajin dan pelaku startup.

Karena industri kreatif di Indonesia telah berkembang menjadi industri yang sangat potensial. Kekuatan industri kreatif, khususnya kerajinan dengan dukungan sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya nusantara, dan kearifan lokal dalam bentuk keahlian para perajin

Demikian diungkapkan Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM Siti Azizah, dalam rilisnya, di Medan, Sabtu (20/5).

Menurut Azizah, negara kita sangat besar dan dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, juga sumber daya yang kreatif, untuk mengolah potensi tersebut menjadi usaha dan produk bernilai tinggi.

“Industri kerajinan nasional juga berpotensi memberikan sumbangsih besar kepada devisa negara, melalui capaian ekspor produknya. Dimana kriya menjadi salah satu dari kelompok industri kreatif yang sudah memiliki jaringan pasar yang luas di mancanegara, seperti Eropa dan Amerika Serikat,” ujarnya.

Azizah menyebutkan, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, pada 2020 nilai ekspor industri kerajinan mencapai 829 juta dolar AS, kemudian meningkat menjadi 916 juta dolar AS pada 2021, dan naik lagi pada 2022, yakni mencapai 949 juta dolar AS.

“Salah satu ciri utama era industri 4.0, selain pemanfaatan platform digital, juga diperlukan sinergi dan kolaborasi agar pelaku usaha tidak lagi bekerja sendiri-sendiri,” ungkapnya lagi.

Masih kata dia, seluruh stakeholder khususnya di industri kreatif harus bergandeng tangan membentuk ekosistem yang kuat. Serta menciptakan iklim yang kondusif, khususnya bagi kemajuan industri kerajinan nasional.

“Entrepreneur Hub dapat menjadi solusi dalam pengembangan ekosistem bisnis industri kerajinan nasional, sebagai medium kolaborasi berbagai stakeholder,” tandasnya.ucap

Entrepreneur Hub

Entrepreneur Hub menjadi program yang diinisiasi oleh KemenkopUKM, melalui Deputi Bidang Kewirausahaan untuk mendukung pengembangan wirausaha berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Antara lain, dengan perguruan tinggi, pemerintah daerah, sektor swasta, hingga komunitas atau lembaga terkait lainnya.

Entrepreneur Hub yang telah digelar di Medan dirangkai dengan sejumlah agenda, mulai dari dialog interaktif bersama MenKopUKM Teten Masduki dengan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), hingga workshop dan bootcamp, baik bagi calon wirausaha maupun wirausaha pemula.

Workshop digelar dengan menyasar 150 pelaku usaha muda potensial di Sumatera Utara, untuk menambah wawasan mereka terkait pengembangan usaha, serta kegiatan kunjungan lapang ke Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM, Kampus Shopee, dan UMKM unggulan di Kota Medan.

“Workshop ini diharapkan mampu menjadi medium peningkatan kapasitas perajin dan pelaku usaha kerajinan, terutama dalam hal branding produk, manajemen usaha, digital channel, dan yang terutama adalah mindset berwirausaha,” jelas Azizah.

Selain workshop, KemenkopUKM juga bekerja sama dengan Badan Pengembangan Riset Inovasi Universitas Sumatera Utara (BPRI USU Enterprise) untuk menggelar Bootcamp dalam rangka Peningkatan Kapasitas Startup potensial pada sektor industri kreatif, khususnya pada bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Ada 20 startup terpilih akan dibina melalui proses inkubasi usaha, dimulai dari Bootcamp, dilanjutkan dengan Coaching Clinic terkonsentrasi. “Dan puncaknya adalah kegiatan Demo Day yang menjadi kesempatan bagi para startup untuk pitching business model, di hadapan calon investor, angel investors, lembaga pembiayaan, dan calon mitra bisnis,” papar Azizah.

Dari 20 startup tersebut antara lain Medanfess, Smartclothes (Upcycle Product), Portibi, PATEN, MaRU, JasaKita, Reposisi Media, DesainKita, RuangKedinasan, GercepTech, BARGAIN Apps, CV. Kreatif Bara, MSC (Miracle Sheena Concoction), Rentools, BisnisUp, Halosiswa.id, AquaFish, TestMate, Peternakan USU, dan ITSM (Iot-Based Tracking System for Motorcycle).

Azizah berharap, agar penyelenggaraan workshop dan bootcamp tersebut dapat memberikan manfaat, sekaligus menjadi pemicu terbentuknya ekosistem kewirausahaan yang mendukung seluruh sektor industri kreatif.

“Harapan kami agenda ini dapat diteruskan dan dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah setempat, dengan dukungan seluruh pihak terkait termasuk perguruan tinggi,” tutupnya. **