Kamis, November 28, 2024

LPDB KUMKM Gulirkan Dana Bergulir Untuk Koperasi Ternak di Lampung

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan membiayai permodalan dana bergulir bagi Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). 

Lampung Selatan, TrijayaNews,id – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan membiayai permodalan dana bergulir bagi Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS).

Hal itu diungkapkan Dirut LPDB KUMKM Supomo usai mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi sentra peternakan sapi di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Sabtu (25/7).

KPT MS adalah koperasi pembiakan sapi dengan skema bagi hasil, pengadaan dan perdagangan sapi, produksi dan penjualan pakan, pinjaman sapi dan penjualan produk limbah ternak.

“Kami masih lihat-lihat dan survei terhadap eksistensi koperasinya. Kita juga masih menggali apa sebetulnya kebutuhan mereka. Dan mereka pun belum mengajukan proposal pembiayaan dana bergulir”, kata Supomo.

Dari hasil dialog dengan para pengurus KPT MS, Supomo menyebutkan bahwa ada dua hal yang menjadi kebutuhan koperasi. Yaitu, kebutuhan akan ketersediaan pakan ternak dan meningkatkan populasi sapi.

“Dalam dialog tadi yang juga dihadiri perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Lampung disebutkan bahwa perkuatan permodalan untuk para peternak sapi meningkatkan populasi sapi, lebih tepat melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)”, jelas Supomo.

Baca Juga :  Guna Tumbuhkan Ekonomi Digital, KemenkopUKM Gencarkan Digitalpreneur

Sementara LPDB KUMKM, menurut Supomo, bisa memperkuat permodalan untuk pengadaan pakan ternak. “Kalau peternak sapi beli pakan ternak sendiri-sendiri kurang efisien. Maka, bisa beli melalui koperasi. Disitu LPDB berpotensi untuk menggulirkan dana bergulir

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi mengungkapkan bahwa para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja koperasi memiliki kesulitan permodalan.

“Koperasi yang membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan dalam rupiah berarti sebesar Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun”, kata Jaya.

Jika dihitung-hitung, kata Jaya, satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta perbulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak.

Namun, lanjut Jaya, kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi.

“Satu peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun, saat ini, para peternak yang menjadi anggota koperasi baru memiliki 1-2 ekor sapi”, pungkas Jaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

Perkuat Komitmen sebagai Agent of Development, BNI Gandeng Batumbu Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, terus memperluas jangkauan pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menjalin...

BNI Perluas Layanan untuk Diaspora Indonesia di Belanda melalui Implementasi KMILN

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, bersama Kementerian Luar Negeri Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik mengadakan sosialisasi, dan...

Sabet Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards Indonesia 2024, BNI Pimpin Masa Depan Dunia Kerja

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan, sebagai Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards...

BNI Optimalkan Layanan Digital untuk Permudah Nasabah Manulife Bayar Premi

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat inovasi layanan digitalnya dengan menggandeng Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia)....

Berita Terkait

Tentang Kami

Ikuti Kami

Copyright @ 2020 TrijayaNews.id. All right reserved