Teten Masduki Kunjungi Koperasi Beraset Rp1,6 Triliun, Target Koperasi Masuk Rantai Global Bakal Terealisasi

Sekadau, TrijayaNews.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengunjungi beberapa koperasi. Hari sebelumnya berkunjung ke KSP CU Pancur Kasih di Pontianak untuk membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Pada Sabtu (27/3) Menkop pun menghadiri perhelatan tahunan koperasi, yakni membuka RAT Koperasi Kredit (CU) Keling Kumang Tahun Buku 2020, di Sekadau, Kalimantan Barat. Seperti biasa, Teten Masduki mengaku bangga dan kembali berharap, Indonesia terus banyak melahirkan koperasi-koperasi modern yang mampu menembus rantai pasar global.

Salah satu koperasi dimaksud di antaranya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Credit Union (CU) Keling Kumang yang diharapkan

Menteri Koperasi dan UKM pun menaruh harapan Koperasi Simpan Pinjam Cerdit Union (KSP CU), menjadi contoh bagi koperasi-koperasi lainnya di Tanah Air.

Teten juga berkesempatan mengunjungi beberapa unit usaha milik CU Keling Kumang di antaranya, lahan pembibitan kakao, Taman Kelempiau Keling Kumang, K52 Mart, Institut Keling Kumang, dan SMK Keling Kumang.

“Keling Kumang menjadi koperasi modern, bukan hanya dari segi bisnisnya, tapi juga pengelolaan manajemen anggota koperasinya berbasis digital. Bisa dijadikan role model koperasi-koperasi di Indonesia,” ujarnya.

Teten mendorong koperasi berkembang secara multipihak agar terjadi sirkuit ekonomi, supaya benefit-nya dinikmati para anggota koperasi. “Saya lihat sudah baik (model bisnis Keling Kumang), ke depan, kita harus melahirkan koperasi-koperasi yang besar. Saat ini ada 123 ribu koperasi, tapi yang besar hanya ada 100,” tandasnya.

Menutut Teten, koperasi CU Keling Kumang masuk ke sektor produksi komoditas unggulan. Yang mana wilayah Kalbar memiliki banyak potensi bisa dikembangkan berbasis market demand dan potensi daerah. Untuk buah tropis, misalnya, sangat diminati di pasar luar negeri seperti mangga, nanas, pisang, dan kakao yang banyak dikelola Koperasi Keling Kumang ini.

Kakao di Kalbar, lanjut Teten, sudah tepat menjadi produk unggulan. Ia menjanjikan, jika ada masalah terkait perizinan dan sertifikasi, akan dibicarakan langsung ke dinas provinsi terkait. “Ini tidak sulit, sama-sama dengan provinsi kami cari solusi. Banyak permintaan buah tropis untuk ekspor, Keling Kumang harus masuk market ke sana,” ujarnya.

Selain itu Teten juga meminta, koperasi tak lagi mengurusi usaha tradisional, tapi komoditas unggulan lain di sektor kelautan maupun pertanian. Koperasi harus masuk ke sektor produksi rantai pasok global sebagaimana misi KemenkopUKM yang ingin menambah rasio wirausaha dan menciptakan koperasi-koperasi besar.

“Jangan lagi saya dengar koperasi besar justru hadir di negara kapitalis seperti Fonterra di Selandia Baru dan Coop De-France dari Perancis, bukan di Indonesia di mana ruh koperasi lahir,” tegasnya.

Teten juga menyinggung Permenkopukm No. 9 Tahun 2020 tentang pengawasan koperasi. Ia menegaskan adanya transformasi tingkat kepercayaan masyarakat ke KSP. Ke depan akan dibuat juga klasifikasi koperasi berdasarkan kategori modal inti atau Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) seperti apa yang ada di perbankan.

“Karena risiko koperasinya sudah sama dengan perbankan. Tapi yang masih kurang perlindungan simpanan koperasi. Kami sudah usulkan ke kementerian terkait untuk diajukan di UU Ciptaker tapi ini harus secara mendalam dibahas di UU khusus koperasi nanti,” sebutnya.

Aset Rp1,6 Triliun

Sementara itu, Ketua CU Keling Kumang, Mikael mengatakan, di RAT ke-28 ini, koperasinya telah memiliki 67 kantor cabang (kacab) di 7 kabupaten dan memiliki 187 ribu anggota dengan aset Rp1,6 triliun. Bukan hanya itu, Keling Kumang memiliki visi dan misi menjadi CU terbesar di Kalbar, yang menyediakan pembiayaan guna mengentaskan kemiskinan masyarakat Kalbar.

“Kami memiliki berbagai unit usaha dalam naungan Keling Kumang Group yang memiliki badan hukum mulai dari koperasi simpan pinjam, sektor riil, jasa, pendidikan, hingga perhotelan, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Keling Kumang memiliki sekitar 86 hektare (ha) hutan kakao yang menjadi kelolaan aset. Namun ia mengaku saat ini masih ada beberapa tantangan yang dihadapi. Kesulitan pupuk lantaran bersaing dengan pihak swasta hingga mengurus perizinan produk kakao. “Penangkaran pengelolaan izin kakao sangat sulit, sertifikasi dari provinsi baru boleh izin edar, dan pembiayaan sangat sulit,” keluhnya.

Namun berbagai kesulitan itu ia bersyukur beberapa inisiatif KemenkopUKM mampu membantu para anggota koperasi yang berbasis UMKM bertahan. “Bunga Sisa Hasil Usaha (SHU) tak diberikan pajak kami bersyukur, serta bantuan restrukturisasi dan rekomendasi Bantuan Presiden (Banpres) Produktif saat pandemi membuat kami terbantu,” imbuhnya.

Dan di saat pandemi pula, pihaknya terus berinovasi dengan meluncurkan tiga layanan secara digital, yaitu aplikasi pendaftaraan anggota secara online, pinjaman online, dan ATM setor tunai.

Senada, Plh. Bupati Sekadau, Frans Zeno mengungkapkan, kehadiran Keling Kumang telah memberikan manfaat tak hanya bagi anggotanya tapi juga masyarakat sekitar. Ia juga melaporkan, hingga Februari 2021, jumlah koperasi di Kalbar mencapai 164 koperasi dan 3.369 UMKM yang tersebar di 7 kecamatan. Khusus di Kabupaten Sekadau, menerima amanah sebagai pengelola kapasitas pelatihan koperasi, tercatat sebanyak 3.190 UMKM telah mendapat BPUM dan menerima bantuan untuk bisa bertahan saat pandemi.

“Diharapkan kehadiran Menkop Teten memberikan semangat baru dan kontribusi bagi koperasi, di mana saat pandemi agar KUMKM tetap eksis dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” ujarnya. (Esawe).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

Perkuat Komitmen sebagai Agent of Development, BNI Gandeng Batumbu Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, terus memperluas jangkauan pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menjalin...

Koperasi Konsumen Bank Nagari jadi Role Model Holdingisasi Koperasi, Tandas Wamenkop

Trijayanews.id, Padang - Kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari, yang dinilai sukses mengembangkan skala bisnis koperasi dalam ekosistem holding. Mendapatkan apresiasi dari...

BNI Perluas Layanan untuk Diaspora Indonesia di Belanda melalui Implementasi KMILN

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, bersama Kementerian Luar Negeri Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik mengadakan sosialisasi, dan...

Sabet Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards Indonesia 2024, BNI Pimpin Masa Depan Dunia Kerja

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan, sebagai Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards...

BNI Optimalkan Layanan Digital untuk Permudah Nasabah Manulife Bayar Premi

Trijayanews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat inovasi layanan digitalnya dengan menggandeng Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia)....

Berita Terkait

Copyright @ 2020 TrijayaNews.id. All right reserved

Exit mobile version