BOGOR, TrijayaNews.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui M. Agil Agisna di Rumah Sakit’ Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor. Bocah 8 tahun itu sedang menjalani perawatan karena mengidap tuberkulosis (TBC) tulang belakang dan paru.
Dalam pertemuan tersebut, Mensos menyemangati Agil agar terus berjuang dan meraih cita-cita menjadi jenderal. “Agil cepat sembuh ya. Terus bersemangat agar jadi jenderal. Katanya mau jadi jenderal. Ya?” kata Mensos saat menemui Agil di RSUD Ciawi (16/12).
Agil adalah bocah yatim piatu warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Proses perawatan kesehatan Agil sempat tersendat karena orang tuanya meninggal dunia. Layanan kesehatan melalui BPJS tidak bisa berlanjut karena menunggak.
Kini ia hanya tinggal bersama sanak saudaranya. Atas inisiatif perangkat desa setempat dan para dermawan, perawatan Agil bisa berlanjut. Perawatan bocah ini selanjutnya dilakukan di RSUD Ciawi sampai dengan saat ini.
Mensos hadir didampingi Direktur Utama RSUD Ciawi Dr. M. Tsani Musyafa, Staf Khusus Menteri, dan CEO kitabisa.com Alfatih Timur.
Kepada Agil Mensos berdoa agar segera sembuh. “Cepat sehat ya, harus minum obat secara rutin nanti biar bisa sehat kembali. Semangat ya Agil, gapapa kan? Minum obat kan gapapa kan? Setiap hari. Makan yang banyak biar sehat yang kuat,” katanya.
Mensos datang membawa oleh-oleh dalam 7 goodiebag berisi di antaranya makanan, dan masker. Mensos lupa Bu membawa mainan. “Agil, ibu punya sedikit makanan (ringan). Kamu mau nggak? Ibu lupa gak bawa mainan. Nanti tak susulin ya. Agil ingin apa?”
Saat ini Agil bersekolah secara daring. Mensos ingin memberikan gawai untuk perangkat Agil bersekolah.
“Kakaknya Agil (Mario) juga harus bersekolah. Kalau mau bersekolah, nanti Ibu kasih hadiah,” Mario mengangguk mengiyakan perkataan Mensos.
“Kakak mau sekolah dimana?”Mario menjawab bahwa dia ingin bersekolah di SMK Abdi.
Kondisi Agil mendapat perhatian luas. Platform penggalang dana dan berdonasi secara online ( platform donation-based crowdfunding ) kitabisa.com membuka donasi masyarakat untuk membantu Agil.
Pada kesempatan sama, Alfatih Timur menyatakan, banyak yang mendoakan Agil segera pulih dan dengan keihklasan membantu meringankan beban Agil. “Kami hanya penyambung ribuan orang di luar sana yang ikut mendoakan. Semoga ini bisa membantu untuk pengobatan yang dibutuhkan,” katanya.
Kepada perwakilan keluarga, yakni bibinya Nurhasanah, Alfatih menyerahkan plakat bantuan kepada Agil dan orangtuanya senilai Rp94.544.830.
Keluarga merasa gembira dengan hadirnya tim dari Kemensos melalui Tim Respon kasus dari Balai Galih Pakuan Bogor. Keluarga berharap agar dapat dibantu proses migrasi pengalihan dari BPJS mandiri menjadi Penerima Bantuan Iuran PBI-JKN.
Berdasarkan hasil asesmen, tim respon kasus Balai Galih Pakuan Bogor melakukaan tindakan dan memberikan bantuan kebutuhan dasar berupa paket nutrisi yang berisi; Sabun cair, minyak telon, minyak kayu putih, tisu basah dan kering, dan roti.
Berkoordinasi dengan Pendamping Rehsos Kecamatan Sukajaya dan Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk keperluan migrasi pengalihan dari BPJS mandiri menjadi Penerima Bantuan Iuran PBI-JKN dan membantu menyelesaikan tunggakan iuran BJS sebesar Rp. 2 juta.
Kasus Agil menunjukkan masih kuatnya semangat kesetiakawanan sosial di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat tanpa memandang status sosial bahu membahu meringankan beban Agil baik dari sekitar tempat tinggal maupun dari lingkungan lebih luas melalui platform kitabisa.com.