SURABAYA, TrijayaNews.id – Polisi menduga korban pelecehan seksual fetish bungkus kain jarik oknum mahasiswa Universitas Airlangga, Gilang, berjumlah banyak.
Hal itu diungkapkan Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arif Ryzki Wicaksana. Ia menyebutkan korban diduga lebih dari satu orang.
“Karena kemungkinan besar nggak cuma satu (korbannya). Perkara ini masih kita dalami,” kata Arif, saat dikonfirmasi, Jumat (31/7).
Untuk itu pihaknya pun mulai menghubungi satu per satu para terduga korban, untuk menghimpun informasi sekaligus pencarian bukti.
“Masih kami dalami, karena memang sudah viral. Kita masih hubungi korban-korban,” ujarnya.
Meski begitu, Arif menyebut hingga kini belum ada laporan atau aduan resmi yang masuk di Polrestabes Surabaya. Dengan begitu pihaknya masih mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB Unair, Adnan Guntur juga menyebut aksi Gilang diduga sudah dilakukan sejak lama, dan memakan banyak korban.
“Beberapa korban cerita memang dari sebelum 2017 sudah sering,” kata Adnan, Kamis (30/7).
Berdasarkan data sementara yang dihimpun BEM FIB, jumlah korban Gilang berjumlah lebih dari satu. Namun ia mengaku masih belum bisa mengungkapkan jumlah pastinya.
“Kami lagi mendata, kami coba cari penyintas untuk saling melapor. Jadi belum bisa diketahui, yang jelas lebih dari satu,” ujarnya.
Adnan mengatakan, para korban yang sementara ini telah melapor ke pihaknya, diketahui merupakan mahasiswa Unair sendiri. Namun, ada pula yang berasal dari perguruan tinggi lain.
“FIB Unair dan ada juga yang menghubungi saya dari kampus Malang, banyak seperti itu,” katanya.
Dari penuturan korban, modus operandi yang dilakukan Gilang yakni dengan lebih dulu mengikuti akun media sosial calon korbannya.
Selanjutnya, dalam melancarkan aksinya, Gilang kemudian meminta korbannya untuk membungkus diri dengan kain jarik, dengan kedok ia sedang melakukan penelitian.