JAKARTA, TrijayaNews.id — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan KADIN Indonesia 2025 yang berlangsung di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, pada Kamis (13/11/2025).
Menko PMK menyampaikan bahwa pemerintah melalui Tim Koordinasi Nasional Vokasi yang ia pimpin sedang memperkuat kesesuaian antara lulusan lembaga vokasi dengan kebutuhan sektor industri dan dunia kerja.
“Kami menerima buku peta jalan Vokasi Industri 2045 dari KADIN Indonesia. Kami juga mendapat mandat dari Bapak Presiden untuk memastikan sinergi antara dunia pendidikan dan pasar kerja berjalan efektif,” ujar Pratikno.
Menko PMK menjelaskan, langkah kolaboratif akan dilakukan melalui pembentukan joint task force dan pengembangan joint dashboard sebagai instrumen bersama untuk memantau kebutuhan tenaga kerja nasional secara digital dan berbasis kecerdasan artifisial.
“Dengan kerja sama ini, kita membuat joint task force, kita membuat joint dashboard, kita akan semakin meningkatkan kesesuaian antara pendidikan di lembaga vokasi dengan kebutuhan di pasar kerja. Ini untuk mengurangi risiko mismatch,” tuturnya.
Menko PMK menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata menjawab tantangan daya saing global sekaligus memastikan inklusi sosial. Dalam menghadapi jendela kritis masa penentu bonus demografi tahun 2025-2030, Indonesia harus menyiapkan SDM unggul dan Tangguh yang globally competitive dengan tetap memegang prinsip no one left behind.
“SDM unggul berarti globally competitive dan socially inclusive. Setiap anak muda Indonesia harus memiliki akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak” tegasnya.
Lebih lanjut, Menko PMK menekankan pentingnya langkah nyata kolaboratif lintas sektor. Ia menegaskan bahwa hambatan dalam regulasi, birokrasi, dan koordinasi harus diselesaikan bersama.
“Saatnya walk the talk, jangan talk the talk. Saatnya sama-sama kita selesaikan.” imbuhnya.
Sebagai bagian dari agenda tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenko PMK dan KADIN Indonesia tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Melalui Kemitraan Bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Selain itu, Menko PMK juga turut menyaksikan penyerahan white paper bidang kesehatan dari KADIN Indonesia kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Rangkaian Rakornas KADIN dilanjutkan dengan diskusi terpumpun yang membahas tiga pilar utama sesuai dengan tema “pembangunan produktif, inovatif, dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju” meliputi pembangunan manusia, Industri Berkelanjutan, dan produktifitas dan Inovasi dengan menghadirkan narasumber dari berbagai Kementerian/Lembaga dan mitra terkait.Biro Komunikasi dan Persidangan



















