BNI Optimistis Bisnis Internasional Tumbuh Positif dengan Optimalkan Jaringan KCLN

Nasional13 Dilihat
banner 468x60

TrijayaNews.id, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen terus mendorong optimalisasi jaringan dalam upaya peningkatan bisnis internasional pada 2023. Perseroan pun telah menetapkan sejumlah rencana dan target yang ingin dicapai pada segmen bisnis ini.

Menurut Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir, bahwa peluang BNI untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja jaringan kantor cabang luar negeri (KCLN) masih terbuka lebar.

banner 336x280

Masih jelas dia, perseroan berencana mengejar sejumlah target yang utamanya dimulai dari akuisisi grup usaha debitur segmen Top Tier BNI, dengan total pipeline mencapai US$825 juta. “Kami optimistis dengan target yang telah ditetapkan untuk mengoptimalkan segmen internasional banking,” ujar Silvano.

Ia menambahkan, perseroan juga akan mengakuisisi debitur, baik dari sisi supplier maupun dari sisi buyer, perusahaan Top Tier BNI. Untuk segmen ini imbuh dia, BNI menargetkan pipeline penyaluran sekitar US$19 juta.

Selain itu, BNI juga telah memiliki program untuk mengakuisisi segmen non-Indonesia related, khususnya untuk kebutuhan pembiayaan trade facility, term loan, dan investment.

Baca Juga :  Kasus COVID-19 Bertambah 1.014, Pasien Sembuh Juga Naik Menjadi 13.776

Masih lanjut Silvano, BNI “akan fokus” pada perusahaan Top 10 Industry, dan listed company yang memiliki investment grade dan revenue stabil pada segmen ini. “Segmen ini kami targetkan dapat melakukan disbursement sekitar US$128,9 juta,” tandasnya.

Tidak hanya itu ungkap dia, BNI juga memiliki target untuk berpartisipasi dalam kredit sindikasi Top Tier nasabah, dengan Total Pipeline US$826,26 juta.

Kemudian perseroan juga melakukan pembiayaan dengan skema supply chain financing, dengan memberikan pembiayaan pada supplier debitur Top Tier. BNI memperkirakan dapat mengambil porsi pembiayaan hingga US$30 juta.

Terkait pada segmen UMKM diaspora dan Indonesia Related Business, serta MoF, imbuh Silvano, pihaknya menargetkan dapat mendorong pembiayaan hingga US$362,9 juta. “Kami juga membuka peluang kerja sama dengan bisnis korporasi dan komesial kantor pusat, yang dibukukan di kantor cabang luar negeri atau offshore loan,” tutupnya. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *