Trijayanews.id, Jakarta – Kabar menarik datang dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bahwa ia siap mengeksekusi pelaksanaan program 3 juta rumah di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, program tersebut jadi kelanjutan dari program eks Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang gencar mengakselerasi sertifikasi tanah. Bedanya kata dia, kalau pak Jokowi kemarin bagi-bagi sertifikat tanah, pihaknya akan bagi-bagi rumah. “Ya saya mau Pak Prabowo bagi-bagi rumah. Banyak TNI/Polri Bintara, Guru-guru, atau ASN kita yang belum punya rumah,” ujarnya seperti dikutip Liputan6, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Masih kata Ara, melalui program pembangunan 3 juta rumah Prabowo, pemerintah lewat Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, bakal memanfaatkan lahan-lahan sitaan milik koruptor untuk dijadikan perumahan rakyat.
Dimana caranya imbuh dia, tanah-tanah sitaan koruptor itu dikembalikan untuk rakyat. “Tapi itu diagunkan, jaminan adalah tanahnya. Dan kalau dia TNI/Polri, pegawai ASN, dia punya slip gaji, kita kasih 20-30 tahun, sehingga cicilan tidak mahal,” ungkapnya lagi.
Menurutnya, kini pihaknya telah mengantongi sekitar 1.000 hektare tanah sitaan di Banten dari Kejaksaan Agung. Selanjutnya Dia juga sudah merayu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajarannya, agar lahan tersebut bisa dijadikan suatu kawasan pemukiman.
Maruarar menegaskan, bahwa minggu lalu, di hari pertama kerja ia datang ke Kejaksaan Agung, di Banten dari Koruptor sudah terdapat sekitar 1.000 hektare. “Saya sudah bicara ke Ibu Menteri, saya mau yakinkan ke Kemenkeu, itu bisa buat rakyat,” tandas Ara.
Lanjut dia, bahwa rencana ini kian dimatangkan dalam Retreat Kabinet Merah Putih yang digelar di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Diakui Maruarar Sirait, selain Sri Mulyani dan dua wakil menteri keuangan, ia mengaku telah mengajak menteri-menteri dan pejabat lain untuk bantu mensukseskan program pengadaan rumah. Intinya imbuh dia hal ini sudah dibahas di Kabinet.
Tepatnya , diceritakan Ara, bahwa saat retreat 4 hari kemarin. “Kita sudah ngobrol banyak. Saya dengan Menteri Keuangan, dengan Wamennya, Pak Suhasil, Pak Anggito banyak ngobrol. Juga sama Pak Tiko (Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo), dengan Pak Erick (Thohir) bisa banyak ngobrol,” jelasnya.
Jelasnya lagi, ia udah minta sama Ibu Menteri Keuangan dan Pak Jaksan Agung. Kita rapatkan lagi antara Menteri Keuangan, terus Dirjen Kekayaan Negara, kemudian Kejaksaan Agung, sama Menteri Pertahanan, supaya ada keputusan dan kepastian hukum. Supaya tanah-tanah ini kalau saya maunya diberikan kepada rakyat,” tutupnya. *