Kasus Covid-19 Omicron Dapat Dikendalikan, itu Harapan MenkopUKM Usai Gelar Vaksinasi Booster

Nasional51 Dilihat

Jakarta, TrijayaNews.id – Dalam rangka mengendalikan Covid-19, khususnya varian Omicron, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP) dan United States Agency for International Development (USAID), menggelar vaksinasi booster bagi pelaku UMKM.

Vaksinasi yang digelar di kantor KemenkopUKM pada 29 – 30 Januari 2022 ini, menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bahwa pihaknya ikut membantu percepatan vaksinasi booster bagi masyarakat dan pelaku UMKM.

“Vaksinasi booster ini kerjasama antara KemenKopUKM dengan IKA UNDIP dan USAID, untuk membantu percepatan program vaksinasi bagi masyarakat dan pelaku UMKM,” tegasnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Sabtu (29/1).

Teten menambahkan, vaksinasi booster dilakukan agar pelaku UMKM dan masyarakat aman dari Covid-19 varian omicron yang kini sedang meningkat tajam serta mempercepat pemulihan ekonomi.

“Pemulihan ekonomi UMKM tahun ini akan tercapai jika pelaku UMKM dan konsumen serta masyarakat luas telah divaksin dan dikuatkan dengan booster seta tetap jaga protokol kesehatan” ujarnya.

Karena itu pihaknya berharap, semua masyarakat bisa melakukan vaksinasi booster gratis. Karena menurutnya, sesuai arahan Menteri Kesehatan  bahwa kasus omicron tinggi di wilayah Jabodetabek, sehingga diharapkan dapat dikendalikan dengan vaksinasi tersebut.

“Sesuai arahan Menteri Kesehatan, omicron sedang tinggi di Jabodetabek. Dengan vaksinasi booster maka diharapkan dapat dikendalikan, dan bulan maret pulih,” tandasnya.

Masih kata Teten, bagi pegawai dan karyawan KemenKopUKM, vaksinasi akan dilakukan pada rabu (3/2). Selain itu, vaksinasi bagi pelaku UMKM juga akan dilakukan di gedung Smesco Indonesia, kerjasama dengan Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO).

Menteri Teten juga mengaku, ada 6 pegawai KemenkopUKM yang terjangkit Covid-19 dan saat ini sudah ditangani untuk melakukan isolasi mandiri. Untuk itu, KemenKopUKM belum menerapkan work from home (WFH) bagi karyawan.

“Sudah ada 6 pegawai KemenkopUKM yang terkena Covid-19. Kini sudah ditangani dan diisolasi. Kita masih belum menerapkan WFH,” tutupnya. (SA Wijaya).