MALINAU, TrijayaNews.id – Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa, 21 Desember 2021. Melalui kegiatan tersebut, Indonesia akan memulai proses transformasi ekonomi dan masuk kepada hilirisasi serta industrialisasi.
Keberadaan Kawasan Industri Hijau Indonesia yang diharapkan akan menjadi kawasan industri terbesar di dunia tersebut mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya PT Kayan Hydropower Nusantara yang akan berinvestasi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau.
“Kami dari PT Kayan Hydropower tentu sangat bangga sekali bahwa event ini dihadiri oleh Bapak Presiden dan Bapak Presiden juga sudah mengucapkan hal yang sama di beberapa event dunia seperti di COP26 dan G20. Jadi menurut saya, ini awal dari mimpi besarnya Indonesia untuk mewujudkan kawasan REBID di Indonesia, dan ini pun akan menjadi REBID terbesar di dunia juga,” ungkap Direktur Utama PT Kayan Hydropower Nusantara Antony Lesmana dalam keterangannya.
Antony menambahkan bahwa PLTA yang akan dibangun PT Kayan Hydropower di Sungai Mentarang diharapkan dapat mengeluarkan listrik pertamanya pada tahun 2029 mendatang. PT Kayan Hydropower pun berkomitmen untuk terus memberikan supply energi hijau ke kawasan industri tersebut.
“Jika ini dibangun, ini akan menjadi salah satu dam tertinggi di Indonesia dan nomor dua tertinggi di dunia juga. Kita akan menyuplai listrik untuk dari energy green-nya dari renewable energy-nya untuk ke kawasan industri di Tanah Kuning ini melalui PT Kelik,” ujar Antony.
Senada, PT Adaro Energy Tbk turut berkomitmen untuk masuk dan membangun industri alumunium dalam negeri. Selain bermanfaat untuk mengurangi impor, keberadaan industri alumunium di Kalimantan Utara juga diharapkan dapat mendatangkan banyak investasi serta menciptakan lapangan pekerjaan.
“Apabila kita memiliki industri alumunium, kami juga berharap nantinya industri otomotif seperti body, sasis, yang membutuhkan alumunium bisa dibuat juga di Kaltara ini. Jadi sungguh besar harapannya, kami sangat semangat, dan berharap project ini sangat sukses,” ungkap Ario Rachmat selaku Wakil Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk.
Selain sejumlah perusahaan yang berinvestasi, masyarakat sekitar kawasan industri juga antusias dengan adanya pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Mereka berharap pembangunan kawasan industri tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Sangat antusias sekali sebenarnya, jadi memang ini dirindu-rindukan oleh masyarakat Kalimantan Utara ini apalagi di era reformasi sejak 99, memang sangat diharapkan supaya Kaltara ini bisa maju dari, atau minimal sama dengan provinsi-provinsi yang lain. Maka dengan adanya kawasan industri ini membuka tenaga kerja dan lain sebagainya untuk masyarakat Kalimantan Utara,” ucap Datu Yasir Arafat selaku Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.