SUMBAWA, TrijayaNews.id – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, pada Jumat, 14 Januari 2022. Bendungan yang dibangun tahun 2015 ini memiliki luas genangan 256 hektare dan mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektare.
Para petani yang berada di wilayah sekitar bendungan mengaku bersyukur dengan pembangunan Bendungan Bintang Bano. Salah satunya Ahyar Rosadi, petani dari Desa Moteng yang mengatakan bahwa saluran irigasi dari bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk membuka lahan baru.
“Dengan adanya Bendungan Bintang Bano ini lahan-lahan yang dilalui saluran irigasi ini bisa kita manfaatkan lagi untuk membuka lahan-lahan baru untuk para petani karena space dari yang dulunya masuk tadah hujan, sekarang bisa kita manfaatkan untuk lahan pertanian,” ujar Ahyar.
Selain itu, Bendungan Bintang Bano ini mampu mereduksi banjir yang terjadi di Desa Moteng. Ahyar mengungkapkan, dengan adanya bendungan tersebut, banjir di desanya sudah tidak pernah terjadi lagi dalam dua tahun terakhir.
“Pernah pada saat itu di tahun 2018, lagi panen-panennya petani sudah menyambit itu tinggal ditumbuk, eh hujan besar dibawa sama arus. Akhirnya petani kecewa mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini alhamdulillah, dua tahun ini tidak pernah banjir di desa kami,” lanjutnya.
Senada, petani dari Desa Bangkot Monteh, Sangkot Rangkuti, menuturkan bahwa manfaat dari Bendungan Bintang Bano ini sangat terasa dalam penyelesaian permasalahan banjir.
“Sebelum ada Bendungan Bintang Bano ini desa kami dan ke bawah sampai ke Taliwang sana itu kedatangan banjir. Setelah adanya Bendungan Bintang Bano ini sekarang tidak pernah banjir lagi,” ucap Sangkot.
Selain pembangunan infrastruktur bendungan, para petani berharap agar pemerintah dapat memperhatikan pula bantuan pertanian bagi para petani seperti bantuan penyediaan alat dan mesin pertanian serta pupuk.
“Kami berharap Pak Presiden bisa memperhatikan lagi untuk bantuan-bantuan seperti pupuk karena pupuk itu sekarang kami sangat sakit mencarinya. Apalagi setelah adanya bendungan ini, pertanian ini akan kita galakkan setahun tiga kali,” tambahnya.