JakCloth Akui Pakaian Bekas Impor Ilegal Bawa Dampak Negatif bagi Industri Lokal dan Pekerjanya

banner 468x60

Trijayanews.id, Jakarta – Indonesia kini seolah mendapat julukan jadi negara “tempat pembuangan akhir”. Hal ini terkait maraknya pakaian impor bekas. Alasannya, pakaian yang sudah di anggap sampah(tidak terpakai) di negara penjual, kini pakaian itu dijual kepada masyarakat di Indonesia.

Dampaknya potensi pasar para desainer, produsen, serta para pekerja industri pakaian dalam negeri terkoreksi dan terancam sulit memasarkannya, karena harga kalah bersaing.

banner 336x280

Demikian diungkapkan “Founder” atau Pendiri Jakarta Clothing Expo (JakCloth) Achmad Ichsan Nasution, yang akrab disapa dengan panggilan Ucok.

Ia menegaskan, kalau ditanya, impor pakaian bekas itu berdampak atau tidak. Menurutnya, pasti akan sangat berdampak bagi industri pakaian lokal. “Pasti berdampak, karena industri pakaian lokal itu mempekerjakan dari hulu ke hilir, ya tukang jahit, tukang bahan, tukang, washing, tukang plastik, tukang setrika, dan lain sebagainya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/3).

Ucok menambahkan, dalam polemik yang disebabkan impor pakaian bekas ini, Ia pun menyatakan sikapnya menolak tegas. Sebab, impor pakaian bekas tidak mempekerjakan pekerja dalam negeri dari hulu ke hilir, dan justru membesarkan persaingan dengan produk pakaian lokal.

“Kalau pakaian bekas ini tahu-tahu datengin barang tanpa cukai dan pajak, dan dijual dengan harga murah. Jadi berdampak dengan industri lokal, yang kalau dibandingkan pasti lebih tinggi harganya dari pakaian bekas impor,” tegasnya.

Sikap tegas tersebut juga disuarakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) yang secara tegas melarang pakaian bekas impor ilegal, karena berdampak besar terhadap industri tekstil dalam negeri yang sebagian besar adalah UMKM.

Menurut Teten Masduki, MenkopUKM, bahwa impor produk-produk pakaian bekas dari luar adalah praktik ilegal yang sudah lama dilarang oleh regulasi. Kata dia mereka ini jelas tidak bayar cukai, jadi harga bakal lebih murah, ini akan memukul produsen fesyen dalam negeri.

“Jangan sampai produk ilegal ini masuk terus ke market dalam negeri, merusak industri tekstil dan produk tekstil kita yang juga didominasi UMKM,” tandasnya. .

Teten menambahkan, katanya sesuai arahan Bapak Presiden, kita juga siapkan opsi-opsi produk lokal untuk jadi substitusi produk impor. Masih kata dia, Presiden Joko Widodo bahkan memberi pernyataan langsung terkait impor pakaian bekas yang dinilai mengganggu.

Menurutnya, itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri. Sangat mengganggu, yang namanya impor pakaian bekas. “Mengganggu. Sangat mengganggu industri dalam negeri kita,” ujar Jokowi, seperti diucapkan Presiden.

Terkait JakCloth, adalah merupakan gerakan yang berawal dari penyelenggaraan acara clothing line atau lini pakaian terbesar di Indonesia, sejak 2009 yang masih bertahan sampai saat ini, bahkan dengan menerapkan sistem tiket masuk.

JakCloth secara konsisten membuka lapangan pekerjaan dan membela produk lokal Indonesia. Di antaranya tercatat dalam rentang waktu 22-30 April 2022 sebagai edisi Lebaran 2022 yang lalu saja, JakCloth yang berkolaborasi dengan Hijab Market menghadirkan total sekitar 400 merek dengan rincian sekitar 300 _clothing brands_ dan 80 _hijab brands_.

Hal tersebut juga menjadi upaya bangkit dari pandemi serta mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia”, dengan disebutkan kala itu memasang target berkisar Rp 50 miliar demi memacu gerak ekonomi kreatif pasca pandemi, khususnya subsektor fesyen. Bahkan pada masa sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, JakCloth Lebaran 2019 mencatatkan 1,6 juta pengunjung dengan target transaksi yang dipatok hingga Rp800 miliar.

Adapun setelah melalui krisis pandemi ini, JakCloth Ramadan 2023 akan kembali digelar pada 25 Maret-2 April 2023 di 13 kota besar di Indonesia, dengan target sebanyak 1,5 juta pengunjung.*

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *