Ini Bukti Dugaan Rekayasa Kriminalisasi Pesantren Shiddiqiyyah Jombang

Daerah240 Dilihat

Jombang, TrijayaNews.id— Ramaimya pemberitaan tentang adanya pelecehan seksual santriwati yang terkait MSAT di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Jawa Timur dibantah oleh pihak Ponpes. Mereka membantah tuduhan itu dan menegaskan bahwa itu adalah rekayasa kasus dengan cara menyebar fitnah.

Edi Setiawan mengatakan, ada oknum keluarga kyai di Pesantren Shiddiqiyyah yang ingin menggantikan Mursyid Shiddiqiyyah dan ingin menguasai jama’ah Shiddiqiyah serta dibalik itu untuk bisa menguasai tanah pesantren Shiddiqiyyah baik di pusat pesantren Losari Ploso Jombang maupun tanah pesantren di Puri Semanding Jombang. Mereka melakukan rencana itu sudah puluhan tahun dipersiapkan, untuk menghancurkan Shiddiqiyyah oleh EY, LL, BLL, ZZ, QM dan TN”.

Menurutnya, encana itu mentargetkan pembunuhan karakter terhadap Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi, ibu Nyai Shofwatul Ummah dan MSAT serta keluarganya. Fitnah pun ditebar terhadap Kyai Much. Muchtar Mu’thi. Juga terhadap Nyai Shofwatul Ummah  dengan memfitnah istri pertama pak kiyai itu serakah untuk menguasai tanah pesantren dan menguasai perusahaan yang ada di pesantren.

“Fitnah paling keji ditebar terhadap MSAT. Pada 2017 dibuatlah rekayasa kasus terhadap MSAT yang difitnah telah melakukan pelecehan seksual. Tahun 2019 dihembuskan kembali fitnah pelecehan seksual di banyak media. Dimana mereka telah mempersiapkan wanita-wanita yang telah diperintah mengaku sebagai korban pelecehan seksual. Hal ini menyebabkan langsung munculnya status tersangka tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu. Malah saat ini MSAT selain dijadikan tersangka juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan menjadi bully-an media massa. Ini kasus yang direkayasa. Ini fitnah!” tegas Edi Setiawan, Rabu (19/01/2022).

“Mereka gerombolan fitnah yang ingin menghancurkan Pesantren Shiddiqiyyah dan terus bergerak. Dan perlu diketahui dibalik rekayasa kasus  penghancuran dan pembunuhan karakter terhadap MSAT, mereka sudah berhasil menguasai lebih dari 61 sertifikat tanah di pesantren.” tegas Edi Setiawan, Ketua Bidang Pelestarian Organisasi Shiddiqiyyah.

Dia pun bersuara lantang, supaya semua orang paham bahwa akar permasalahan yang terjadi pada MSAT, Ibu Nyai Shofwatul Ummah dan yang terjadi pada Pak Kyai, itu semua adalah upaya rekayasa kasus kriminalisasi pesantren untuk menghancurkan Pesantren Shiddiqiyyah sebagai salah satu benteng pertahanan NKRI dan benteng pertahanan Agama Islam!.

Pada saat bela Shiddiqiyyah pada tanggal 12 Januari yang lalu, Sang Guru, Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi hadir di teras untuk menyemangati murid-murid Shiddiqiyyah yang sedang membela pesantren Shiddiqiyyah, beliau
berpesan mengajak para muridnya:
Seluruh murid Shiddiqiyyah wajib Jihad mempertahankan Shiddiqiyyah dengan bijaksana, apapun resikonya”.

“Semoga hal ini meningkatkan kewaspadaan di pesantren-pesantren yang lain di seluruh Indonesia, sebab musuh-musuh Islam sudah bergerak untuk menghancurkan pesantren-pesantren di Indonesia sebagai benteng agama Islam”, tegasnya.