Kemenkop Dorong Hilirisasi Komoditas Unggulan Daerah Berbasis Kopdes Merah Putih

Pelaksanaan kegiatan ini juga diharapkan dapat menentukan piloting dalam mendorong program hilirisasi komoditas unggulan di Kopdes Merah Putih.

Daerah77 Dilihat

Trijayanews.id, Pekanbaru – Akselerasi operasionalisasi dan pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, melalui pengembangan usaha berbasis hilirisasi komoditas unggulan di berbagai daerah. Kini langkah tersebut tengah diperkuat Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI

Selain itu berbagai langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan usaha Kopdes Merah Putih pun terus dilakukan.

Demikian disampaikan, Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kemenkop Elviandi, pada acara Sosialisasi Pengembangan Usaha Kopdes Merah Putih Melalui Hilirisasi Komoditas Unggulan, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (11/10).

Acara tersebut diikuti 60 Kopdes Merah Putih dan perwakilan Kopdes Merah Putih eksisting dari Kota Pekanbaru, Siak, Bengkalis, dan Kampar, serta lebih dari 23 Kopdes Merah Putih yang hadir secara daring.

Menurut Elviandi, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman pengurus dan anggota Kopdes Merah Putih dalam mengidentifikasi, serta mengembangkan usaha berbasis hilirisasi komoditas unggulan daerah berupa kelapa sawit, kayu log, dan kelapa.

“Yang mana komoditi tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap investasi hilirisasi mencapai Rp6,2 triliun sampai dengan semester I tahun 2025,” ungkapnya.

Masih kata Elviandi, pelaksanaan kegiatan ini juga diharapkan dapat menentukan piloting dalam mendorong program hilirisasi komoditas unggulan di Kopdes Merah Putih.

Tak hanya itu imbuh dia, dalam kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih, dalam mengembangkan potensi hilirisasi komoditas yang akan berkontribusi besar pada tumbuhnya perekonomian masyarakat desa dan kelurahan.

Sebagaimana diketahui, daerah Riau memiliki potensi kelapa sawit yang besar. Menurut data BPS pada 2024, luas area kelapa sawit di Provinsi Riau mencapai kurang lebih 3.41 juta hektar, dengan total produksi 9,37 juta ton.

“Angka ini menunjukkan bahwa Provinsi Riau adalah produsen CPO terbesar nasional,” jelas Elviandi.

Saat ini, Kemenkop berfokus pada pembangunan pabrik Crude Palm Oil (CPO) karena dari CPO dapat diolah lebih lanjut menjadi produk lainnya seperti minyak goreng kemasan, sabun, kosmetik, hingga energi biomassa.

“Selain itu, terdapat pula potensi komoditas lainnya yang bisa dikembangkan melalui Kopdes Merah Putih,” jelasnya lagi. .

Kemenkop kata dia telah mendorong piloting pembangunan pabrik CPO Kabupaten Kotawaringin Barat yang dikelola Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ), yang didirikan oleh tujuh koperasi primer berbasis konsolidasi masyarakat dengan luas lahan 6.000 hektar.**