PADANG, TrijayaNews.id – Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBSNA), Sentra Terpadu, Sentra dan Balai Diklat terjun langsung ke lokasi bencana banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat.
Sentra-sentra tersebut meliputi Sentra Terpadu Inten Soeweno, Sentra Dharma Guna Bengkulu, Sentra Budi Perkasa Palembang, Sentra Abiseka Pekanbaru, Sentra Alyatama Jambi, Sentra Insyaf Medan, Sentra Bahagia Medan dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang.
Sentra Terpadu Inten Soeweno ditugaskan membantu penanganan bencana di Nagari Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Plt Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno, M.O. Royani mengatakan bantuan logsitik dibawa langsung dari gudang Sentra Terpadu Inten Soeweno di Cibinong dan tiba pada Selasa, 14 Mei 2024.
Logistik yang dibawa dan disalurkan dari gudang Sentra Terpadu Inten Soeweno antara lain: 80 paket makanan anak, 100 paket lauk pauk siap saji, 35 lembar tenda gulung, 15 tenda keluarga, 100 lembar kasur, 100 lembar selimut, 120 paket sandang anak, 150 paket sandang dewasa, 10 paket sandang bayi, 40 paket kids ware dan 100 paket family kit dengan nilai total sebesar Rp. 279.115.500,-
Selain bantuan logistik, Sentra Terpadu Inten Soeweno juga memberikan bantuan berupa paket sembako, nutrisi dan lauk pauk untuk dapur umum dengan rincian sebagai berikut: 150 paket sembako, 150 paket nutrisi, tambahan lauk pauk dan minyak goreng untuk dapur umum berupa 150 kaleng sarden dan 6 derigen minyak sayur ukuran 5 kg.
Tim Sentra Terpadu Inten Soeweno mendirikan tenda keluarga di lokasi pengungsian (ladang dan pondok). Penyaluran logistik langsung disalurkan kepada warga di pengungsian wilayah nagari rambatan, ladang dan pondok warga yang masih mengungsi di tempat yang aman.
Berdasarkan data yang diterima oleh tim Sentra Terpadu Inten Soeweno terdapat 47 KK terdiri dari 159 jiwa yang mengungsi di Kantor Wali Nagari Rambatan Kecamatan Rambatan dan 66 KK terdiri dari 224 jiwa yang mengungsi di rumah kerabat, ladang dan pondok.
Sentra Terpadu Inten Soeweno juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di UIN Batusangkar dan di wali nagari Rambatan. Termasuk kepada 19 penyintas anak di posko kantor nagari Rambatan dengan melakukan kegiatan antara lain ice breaking, bernyanyi, bermain bola dan terapi spiritual.
Layanan Dukungan Psikososial (LDP) ini dilakukan agar penyintas anak dapat kembali ceria dan mengurangi rasa traumatik dan kecemasan. Selain kepada penyintas anak, LDP diberikan kepada keluarga Aira (korban hanyut yang belum ditemukan)
Metode yang diberikan antara lain dengan Pschological First Aids (PFA) yaitu pertolongan psikologis pertama. PFA dilakukan agar memberikan rasa aman dengan memberikan sugesti positif melalui media religi.