BALI, TrijayaNews.id – Perikanan budidaya memiliki kesempatan besar untuk mendongkrak perekonomian nasional. Karenanya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meminta jajarannya untuk melakukan terobosan-terobosan dan langkah luar biasa (extraordinary) untuk meningkatkan produktivitas, terutama dari komoditas udang.
“Budidaya punya kesempatan untuk mendongkrak ekonomi kita. Saya tidak mau kita hanya punya cerita. Kita Kementerian Kelautan dan Perikanan bukan kementerian kelautan dan periklanan,” kata Menteri Edhy saat mengunjungi Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali, Sabtu (15/8/2020).
Langkah extraordinary dari perikanan budidaya, misalnya dengan pendataan secara masif lahan yang berpotensi diubah jadi tambak udang sekaligus mengajak masyarakat untuk budidaya udang. Kemudian dari sisi pendanaan, Menteri Edhy menekankan instrumen permodalan dari Badan Layanan Umum- Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP).
“Didata pasti ada tanah masyarakat, boleh tidak kita ubah jadi tambak? ada uang BLU, kembalikannya sampai lunas, tidak akan dipenjara kalau gagal. Harus berani, kita yang ajarkan ke mereka (masyarakat),” sambungnya.
Menteri Edhy mengingatkan, perikanan budidaya juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Hal ini tercermin dari dua pesan utama yang dititipkan orang nomor 1 di Indonesia saat ia ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Bukan saya saja yang mendukung, presiden. 2 kalimat sakti beliau waktu saya diwawancara; bangun komunikasi dengan nelayan dan perikanan budidaya ditingkatkan,” urainya.
Implementasi peningkatan tambak udang, kata Menteri Edhy, bisa diwujudkan melalui korporasi, terutama memudahkan akses bagi para pelaku usaha yang sudah menyiapkan tempat. Selain itu, tambak udang juga bisa diimplementasikan melalui pemberdayaan masyarakat. Sejumlah kepala daerah pun telah menyediakan lahan untuk dimanfaatkan sebagai tambak udang.
“Itu yang harus kita juga perbanyak. Jangan kita seolah menempatkan yang besar aja kita kasih,” jelas Edhy.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy meminta jajarannya untuk satu frekuensi membangun perikanan budidaya. Bahkan, ia mengaku siap dikoreksi jika ada kesalahan.
“Kita harus satu frekuensi, kalau pasukan saya belum punya keyakinan sama dengan saya, berarti saya salah bicara,” tandasnya.
Dalam kunjungan ini, Menteri Edhy didampingi oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, Kepala BKIPM, Rina serta sejumlah staf ahli dan penasehat menteri.
Selain memotivasi jajarannya, di lokasi ini, Menteri Edhy meninjau lokasi tambak, pembenihan Udang Vaname, melakukan tebar benih, secara simbolis memberangkatkan satu unit truk yang berisi bantuan benih Udang Vaname.