JAKARTA, TrijayaNews.id – Masa pandemi membuat banyak sektor perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk juga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, saat membuka webinar bertemakan Reaktivasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru pada Rabu, 22 Juli 2020 (22-07-2020).
“Pandemi covid-19 telah memberikan dampak yang besar bagi banyak sektor, terutama bagi sektor pariwisata, hal ini tercermin dari pengurangan wisata asing sekaligus devisa kita,” ucap Menko Luhut mengawali sambutannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat perjalanan wisata turun mendekati 100% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut Menko Luhut, penurunan tersebut dapat dirasakan langsung oleh 180ribu tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Lebih dari 2.000 hotel dan penginapan mengalami pemberhentian operasional. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan terhadap bahan baku, misalnya minyak, telur, dan susu. Ini semua dampaknya sangat luas,” tambah Menko Luhut.
Oleh karena itu, Menko Luhut mendorong peningkatan turis domestik secara bertahap sampai dengan 70%. Namun menurutnya, paradigma dalam berwisata perlu mengalami perubahan, yaitu dari paradigma massal yang menekankan jumlah wisatawan, menjadi paradigma berkualitas yang menitikberatkan pada nilai tambah.
“Karena itu saya titip daerah-daerah yang akan dikunjungi itu supaya betul-betul komplit terhadap protokol kesehatan ini,” pesannya.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, menyatakan, “Untuk kembali bangkit salah satu syarat utama yang perlu kita lakukan adalah menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.
Menparekraf kemudian menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatannya, sejumlah daerah telah mempersiapkan dan melaksanakan protokol kesehatan dengan sangat baik, salah satunya adalah Provinsi Bali.
Pernyataan Menparekraf disambut Gubernur Bali dengan menjelaskan, “Kami di Provinsi Bali saat ini sedang melakukan satu proses tahapan dimulainya aktivitas kepariwisataan, tentu saja kami harus bekerja lebih keras terlebih dahulu dalam penanganan covid-19,” ucap Gubernur Bali, Wayan Koster.
Terkait penanganan covid-19, Gubernur Bali melaporkan bahwa tingkat kesembuhan saat ini mencapai 74% dan dirinya menargetkan mencapai 80% pada akhir minggu ini.
Menko Luhut kemudian menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk memulai pembangunan destinasi berkualitas. Sekitar 3,8 triliun rupiah diperuntukkan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain kucuran dana untuk pariwisata, pemerintah juga mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Terkait dengan UMKM, Deputi Bidang Koordinasi Paririwasata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R.M. Manuhutu menjelaskan, “Dengan memberikan fokus pada pariwisata domestik dan produk lokal, kita optimis melalui gotong-royong berbagai pemangku kepentingan, pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terwujud dengan baik,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Odo menjelaskan bahwa pemerintah telah berkomitmen merealisasikan berbagai pemantik pergerakan pariwisata dan ekonomi kreatif. Deputi Odo juga menekankan fungsi pemerintah sebagai pengungkit bergeliatnya pariwisata penting untuk segera direalisasi mengingat daya beli masyarakat yang menurun pada masa pandemi.
“Data menunjukkan bahwa penjualan di platform digital meningkat 8 kali dan bahkan akan meningkat menjadi 16 kali lipat hingga akhir tahun ini,” papar Menko Luhut. Dengan digitalisasi UMKM diharapkan perputaran uang dapat terjadi di level ekonomi kecil pada masa pandemi ini.
Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah juga mendorong aktivitas pemerintah pusat agar dilakukan di daerah, sehingga membawa dampak ekonomi positif bagi perekonomian, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya mohon pemerintah daerah untuk menjamin keselamatan pekerja wisata dan masyarakat sekitar dan betul-betul pemerintah daerah, saya mohon sekali lagi agar mengingatkan rakyatnya untuk mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan” ucap Menko Luhut mengingatkan pemerintah daerah tujuan wisata agar tetap memperketat jalannya protokol kesehatan.