Kamis, September 28, 2023

Menko PMK: Kemiskinan Ekstrem Ibarat Kerak Nasi, Butuh Daya Ungkit Lebih Keras Untuk Mengatasinya

Launching Inpres, Satukan Tekat Menuju 0 Persen pada 2024

JAKARTA, TrijayaNews.id – Kemiskinan ekstrem masih jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menuju Indonesia Maju. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan ekstrem pada 2021 adalah 4 persen atau 10,86 juta jiwa. Sedangkan angka kemiskinan 26,5 juta atau 9,71 persen. Presiden RI Joko Widodo menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan tantangan yang sangat berat.

Dia menerangkan, jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia memang relatif kecil. Tetapi, menurutnya, jumlah yang kecil itu tidak menjamin lebih mudah diatasi.

“Justru kecil ini adalah merupakan kerak dari piramida kemiskinan. Karena dia kerak, maka daya ungkitnya membutuhkan energi sumber daya yang ekstra,” ujar Menko PMK pada acara Launching Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, di Kantor Kemenko PMK, pada Selasa (14/6).

Dalam kesempatan launching itu hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala BPS Margo Yuwono, dan perwakilan dari kementerian lembaga lainnya.

Menko PMK mengibaratkan, kemiskinan sebagai sepanci nasi. Dia menyebut kemiskinan ekstrem sebagai “intip” atau kerak dari nasi. Jumlahnya sedikit tetapi untuk dikerok atau diatasi lebih sulit.

“Ibarat ngeliwet, kemiskinan ektrem ini adalah intipnya. Mengerok intip jauh lebih sulit dari pada mengambil nasi yang di atasnya. Walaupun nasinya banyak ambilnya mudah. Tapi kalau sudah jadi intip, itu memang sulit untuk dikerok,” tuturnya mengibaratkan.

Karena itu, menurut Menko PMK, untuk mengentaskan kemiksinan ekstrem memerlukan daya ungkit yang ekstra keras. Dia meminta kerja sama dan kekompakkan dari semua unsur terkait.

Baca Juga :   Menko PMK: Protokol Kesehatan Wujud Pengorbanan Melawan Covid

Keterpaduan dan sinergi program serta kerjasama antar kementerian/lembaga dan juga kekuatan di luar pemerintah seperti organisasi filantropi bidang sosial kemasyarakatan, sangat diperlukan dalam membuat daya ungkit yang besar untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem.

“Ini harus kita galang bersama untuk menjadi kekuatan besar. Sehingga target kita untuk menghapus kemiskinan ekstrem 2024 tercapai,” ujarnya

Sebagai informasi, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem telah ditetapkan pada tanggal 8 Juni 2022.

Inpres Nomor 4 Tahun 2022 telah mengamanatkan kepada 22 (dua puluh dua) Kementerian, 6 (enam) Lembaga, dan Pemerintah Daerah (Gubernur/Bupati/Wali Kota) untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Menko PMK menerangkan, agar tercapai target yang diharapkan, pemerintah telah berfokus pada kegiatan kunci. Pertama, melalui bantuan sosial dan subsidi yaitu kelompok program/kegiatan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.

Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem, Ketiga, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

“Dalam mengambil langkah-langkah tersebut harus dipastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar kementerian/lembaga dengan melibatkan peran serta masyarakat dengan fokus pada lokasi prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem,” tuturnya.

Menko PMK berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi filantropi bisa terbangun dan semamkin kompak dalam upaya menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Mari kita bekerjasama memastikan setiap program/kegiatan baik di pusat maupun daerah terkonvergensi dan tersinkronisasi untuk fokus pada upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” tegasnya.

Baca Juga :   Hindari KIPI, Menko PMK Minta Petugas Vaksinasi Anak Lebih Teliti Cek Riwayat Kesehatan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

Kolaborasi IMT-GT Expo Gebyar Melayu Pesisir, Dongkrak Ekonomi Kawasan Dapat Dukungan MenkopUKM

TrijayaNews.id, Kepulauan Riau - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengapresiasi Kepulauan Riau dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau yang telah menyelenggarakan ‘Indonesia-Malaysia-Thailand-Growth Triangle...

Tok! Revisi Regulasi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Disahkan Untuk Melindungi UMKM

TrijayaNews.id, Jakarta - Pemerintah secara resmi telah mengesahkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan...

BPTI Gelar FIKSI 2023, Smesco Indonesia Inisiatif jadi Kurasi Karya Inovatif Generasi Muda

TrijayaNews.id, Jakarta - Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) pada 2023 tengah digelar di Gedung Smesco Jakarta. Pameran terbesar karya anak bangsa, khususnya...

Perluas Agen46, BNI Gandeng Kinarya Selaras Solusi

TrijayaNews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjalin kerja sama dengan PT Kinarya Selaras Solusi (Solusi), guna meningkatkan akses layanan...

Untuk Lindungi Ekonomi Domestik, Pemerintah Bahas Pengaturan Perdagangan Elektronik

TrijayaNews.id, Jakarta - Pemerintah membahas aturan atau regulasi terkait perdagangan elektronik sebagai upaya melindungi pelaku UMKM dan ekonomi domestik. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten...

Berita Terkait

Tentang Kami

Ikuti Kami

Copyright @ 2020 TrijayaNews.id. All right reserved