Koperasi Desa Bisa jadi Benteng Ekonomi Rakyat

Arah kebijakan Presiden Prabowo, setiap koperasi desa wajib memiliki gerai sembako, apotek atau klinik, gudang dan kendaraan logistik. Empat fasilitas ini jadi pilar kemandirian desa.

Nasional45 Dilihat
banner 468x60

Trijayanews.id, Probolinggo – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, menegaskan kebijakan Presiden Prabowo Subianto berpijak pada cita-cita ekonomi kerakyatan, sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945.

Menurutnya, Presiden Prabowo itu konsen memberi perhatian penuh terhadap kebangkitan koperasi. Karenanya, berharap melalui program 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, kedaulatan dan kemandirian masyarakat desa dapat diwujudkan.

banner 336x280

Intinya tandas dia, Pemerintah berkomitmen membangun kekuatan ekonomi rakyat berbasis koperasi sebagai upaya melawan dominasi yang menggerus kemandirian desa.

Hal tersebut diungkapkan Menkop, saat berikan arahan pada kegiatan Konsolidasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Kepada Pengurus dan Anggota KDKMP dari 6 Desa di daerah Tengger, yaitu: Desa Ngadas, Desa Wonokerto, Desa Jetak, Desa Wonotoro, Desa Ngadirejo dan Desa Ngadisa. Probolinggo, Sabtu (01/11/2025).

“Pak Prabowo menyampaikan, koperasi adalah alat bagi orang yang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Seperti lidi, satu lidi lemah, tapi bila disatukan jadi kekuatan. Inilah konsep koperasi, dari ekonomi lemah menjadi ekonomi yang kuat,” ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut, founder Mujadalah Kiai Kampung selaku penyelenggara acara, M. Najib Salim Atamimi, ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2015 yang juga Ketua Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Probolinggo Muhammad Zubaidi, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Probolinggo dan seluruh anggota dan pengurus KDKMP di wilayah Tengger Probolinggo.

Menkop Ferry menambahkan, melalui Kopdes/Kel Merah Putih, dapat menjadi satu-satunya lembaga ekonomi rakyat bisa melawan praktik-praktik kecurangan yang melemahkan ekonomi desa. Bahkan dapat membatasi ruang gerak pihak-pihak yang memanfaatkan masyarakat desa sebagai objek dari sebuah kegiatan ekonomi.

Selain itu imbuh Menkop, Kopdes/Kel Merah Putih juga dapat menjadi instrumen utama mengembalikan perputaran ekonomi di desa, agar tidak tersedot oleh korporasi besar.

“Sekarang ini banyak ritel modern masuk sampai pelosok-pelosok. Uang berputar di desa tapi tidak untuk warga desa. Berbeda kalau koperasi desa yang mengelola gerai sembako, uangnya kembali ke warga desa,” tegas Menkop.

Baca Juga :  BNI Tegas Perangi Judi Online

Menurutnya, Masyarakat Tengger punya semangat kebersamaan yang kuat. Melalui Kopdes/Kel Merah Putih, semangat itu kita wujudkan dalam bentuk kerja ekonomi bersama untuk kemakmuran rakyat desa.

“Kami dari Kementerian Koperasi akan mengajak perwakilan Koperasi Desa yang ada di desa ini untuk melakukan studi banding ke Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey Bandung yang sudah sukses membangun sistem bisnis holtikultura,” tandasnya.

Menurut catatan Kemenkop, hingga akhir Oktober 2025 telah berdiri 82.320 Kopdes/Kel Merah Putih. Dari jumlah itu, terdapat ratusan yang beroperasi. Dan kini tengah dipersiapkan dan mempercepat pembangunan aset gerai dan gudang, agar Maret 2026 seluruh Kopdes dapat mulai beroperasi.

Dalam arah kebijakan yang ditetapkan Presiden Prabowo, setiap koperasi desa wajib memiliki gerai sembako, apotek atau klinik desa, gudang, dan kendaraan logistik. Empat fasilitas itu menjadi pilar kemandirian desa.

“Gerai sembako mencegah penguasaan pasar oleh ritel modern, apotek dan klinik menjamin akses kesehatan terjangkau, gudang menjaga kualitas hasil panen, dan kendaraan memperlancar logistik,” jelas Menkop.

Walau begitu di luar Kopdes/Kel Merah Putih diizinkan untuk menjalankan aktivitas usahanya menyesuaikan potensi yang dimiliki desa/kelurahan. “Insyallah di Desa Tengger ini nanti akan ada koperasi yang mengangkat kekuatan dan potensi yang dimiliki seperti di sektor pariwisata,” harapnya.

Dalam upaya percepatan operasionalisasi Kopdes/Kel Merah Putih, pemerintah mulai menyalurkan pembiayaan senilai Rp3 miliar per koperasi. Yang dialokasikan untuk pembangunan fisik dan modal kerja.

Karenanya, Menkop mengharap dukungan semua pihak agar cita-cita besar Presiden Prabowo kembalikan arah ekonomi negara ke jalur ekonomi Pancasila bisa terwujud. Maka melalui koperasi, pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat direalisasikan. **

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *