JAKARTA, TrijayaNews.id – Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi menyatakan, Kementerian Sosial merupakan cerminan layanan publik dengan nilai anggarannya yang besar. BPK memastikan kinerja anggaran Kemensos memenuhi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Sejak awal BPK mengawal Kemensos. Publik harus tahu bahwa Kemensos mampu mengelola anggaran yang besar yang dipercayakan negara. Karena Kemensos cerminan dari pelayanan publik. Dengan opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) membuktikan Kemensos berkinerja baik,” kata Achsanul Qosasi, di Kantor Kementerian Sosial, Gedung Cawang Kencana, belum lama ini.
Achsanul Qosasi hadir di Kantor Kementerian Sosial, Gedung Cawang Kencana untuk menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Kemensos TA 2019. Dalam LHP tersebut, BPK memberikan opini WTP untuk Kemensos.
Dengan demikian, sudah empat kali berturut-turut Kemensos mendapat opini WTP. Kehadiran Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi diterima langsung Menteri Sosial Juliari P. Batubara. Turut hadir mendampingi Mensos, Sekretaris Jenderal Hartono Laras, Irjen Dadang Iskandar, jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II.
Kinerja anggaran yang baik, kata Achsanul, penting pula dipastikan, karena dengan nilai anggaran saat ini sebesar Rp124,766 triliun, Kemensos mendapat penugasan dari negara untuk mendistribusikan bantuan sosial untuk puluhan juta penerima bantuan.
Sejalan dengan tugas penanggulangan dampak pandemi Covid-19, anggaran Kemensos terus meningkat. Dari pagu anggaran sebesar Rp62,8 triliun, mengalami penambahan sehingga menjadi Rp104,45 triliun. Realisasi anggaran sempat mencapai Rp66,241 triliun (63,42%), atau terbesar di antara K/L. Kini anggaran Kemensos di top-up lagi sehingga menjadi sebesar Rp124,766 triliun, dengan realisasi nomor 2.
“BPK perlu hadir langsung ke Kemensos dengan maksud untuk memotivasi para penyelenggara negara di Kemensos, dapat bekerja dengan baik. Terlebih saat ini, anggaran Kemensos termasuk terbesar di antara K/L. Dan penggunaannya untuk program kerakyatan dalam rangka penanganan dampak Covid-19,” katanya.
Apresiasi Penggunaan Gedung
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Achsanul tak lupa juga mengapresiasi Kemensos yang telah kembali dapat memanfaatkan Gedung Cawang Kencana (GCK).
Seperti diketahui, setelah melalui proses hukum yang cukup panjang, gedung ini dapat kembali ke pangkuan Kemensos. Pengembalian GCK juga tidak lepas dari tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK tahun 2015.
“Gedung ini merupakan aset negara yang sangat besar dan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang operasional perkantoran Kemensos seiring dengan tugas yang semakin besar dan terus meningkat, ” katanya.
Mensos Juliari memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Kemensos, atas capaian kinerja tersebut. Opini WTP kali ini terasa sangat penting bagi kemensos yang terus meningkat jumlah anggarannya terutama untuk belanja bantuan sosial, bahkan di tahun 2020 anggaran kemensos paling besar anggarannya dari seluruh K/L.
“Saya menyambut baik capaian ini. Di tengah anggaran yang terus meningkat, predikat WTP bisa kita raih dan pertahankan. Saya kira ini tentu tidak lepas dari kerja sama yang baik, dan komitmen kuat seluruh jajaran Kemensos, khususnya dalam pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel. Tentu juga capaian ini tidak lepas dari bimibingan Tim Pemeriksa BPK,” katanya.