Sosialisasi Tata Kelola Logistik Lumbung Sosial Berbasis Sistem Informasi Persediaan di Kec. Biringkanaya dan Manggala

News42 Dilihat

Makassar, TrijayaNews.id – Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Kota Makassar menggelar sosialisasi Strategi Tata Kelola Logistik Lumbung Sosial bagi 120 orang petugas Lumbung Sosial Kec. Biringkanaya dan Manggala, Kota Makassar. Program ini merupakan bagian dari upaya Kemensos memperkuat Perlindungan Sosial Adaptif dengan memanfaatkan Sistem Informasi Persediaan untuk memastikan logistik bencana lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran.

Direktur PSKBSNA, Adrianus Alla, menjelaskan pentingnya Lumbung Sosial dalam menghadapi dinamika risiko bencana di perkotaan. “Makassar adalah kota besar dengan kepadatan penduduk tinggi. Ketika bencana terjadi, respon cepat adalah kunci. Melalui Lumbung Sosial yang terhubung dengan Sistem Informasi Persediaan, kita bisa memastikan logistik siap, distribusi lancar, dan masyarakat terlindungi,” ungkapnya.

*Digitalisasi Tata Kelola Logistik*
Dalam kegiatan ini, Kemensos memperkenalkan pemanfaatan Sistem Informasi Persediaan yang dapat memonitor stok logistik secara real time di tingkat kecamatan, mengoptimalkan distribusi bantuan saat terjadi bencana, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola logistic, dan memperkuat koordinasi antara Kemensos, pemerintah daerah, dan pengurus Lumbung Sosial.

Dengan sistem ini, Lumbung Sosial di Biringkanaya dan Manggala diharapkan mampu menjadi pusat logistik berbasis komunitas yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

*Kolaborasi Multi Pihak*
Kegiatan sosialisasi ini juga menekankan pentingnya pendekatan pentahelix sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, dan media. Pengelolaan Lumbung Sosial akan melibatkan relawan sosial, tokoh masyarakat, aparat kelurahan, serta dunia usaha lokal untuk memastikan keberlanjutan sistem.

“Dengan keterlibatan semua pihak, Lumbung Sosial bukan hanya gudang logistik, tetapi simbol gotong royong masyarakat dalam menghadapi bencana,” tambah Adrianus.