Jakarta, TrijayaNews.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, Deklarasi G20 telah mengalami kemajuan yang signifikan. Pasalnya, Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum pertama kali dituangkannya komitmen pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam pernyataan lengkap tersendiri, yaitu butir ke-46 komitmen Deklarasi Pemimpin G20 di Bali.
“Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota G20 juga serius menempatkan perempuan sebagai inti dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri PPPA dalam G20 EMPOWER Closing Plenary 2022, di Jakarta, Kamis (1/12).
Menteri PPPA menjelaskan, terdapat 8 poin terkait isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender yang disebutkan dalam Deklarasi Pemimpin G20. “Salah satunya adalah rekomendasi dari G20 EMPOWER,” kata Menteri PPPA.
Menurut Menteri PPPA, sepanjang Presidensi G20 Indonesia, G20 EMPOWER telah mengadvokasi serta berbagi praktik baik untuk meningkatkan dan memperkuat posisi perempuan dalam pengambilan keputusan di manajemen puncak; memungkinkan pemimpin perempuan dan laki-laki mencapai kesetaraan gender di tempat kerja, sektor bisnis, dan masyarakat; menawarkan platform untuk saling berbagi ilmu dengan pemerintah, advocates, dan pemangku kepentingan lainnya; serta bermitra dengan pemerintah dan anggota G20 untuk menerapkan kebijakan terkait peningkatan peran perempuan dalam posisi kepemimpinan.
Dalam acara tersebut, Chair G20 EMPOWER Indonesia 2022, Yessie Yosetya menyerahkan Presidensi G20 EMPOWER kepada India. Menurutnya, G20 EMPOWER India 2023 akan mampu mengupayakan solusi perubahan terkait isu-isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, terutama di negara-negara anggota G20.
Namun demikian, Yessie menekankan, pihaknya tetap akan terus mendorong pelaksanaan rekomendasi yang telah disusun oleh G20 EMPOWER pada tahun ini. “Kami akan melacak perkembangannya dan memastikan ada hasil nyata yang diterapkan oleh Pemerintah dan masyarakat secara luas,” ujar Yessie.
Chair G20 EMPOWER India 2023, Sangita Reddy mengatakan, India akan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pemberdayaan dan perkembangan representasi ekonomi perempuan. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh India dalam Presidensi G20 tahun mendatang adalah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan; menciptakan ekosistem yang sesuai, holistik, dan suportif bagi perempuan yang memimpin perusahaan agar mereka dapat terus berkembang serta mendukung perempuan di akar rumput; dan membagikan kurikulum literasi digital yang dapat direplikasi oleh negara G20 untuk membangun ketahanan digital perempuan.