JAKARTA, TrijayaNews.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Countainer Office GenRe (Generasi Berencana), Kamis (19/11/2020). Bersamaan dengan itu diluncurkan pula “Modul Tentang Kita”.
Peluncuran dilakukan secara langsung oleh Kepala BKKBN, DR (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K), di BKKBN, Jakarta. Countainer Office ditempatkan di halaman kantor lembaga tersebut di kawasan Halim Perdanakusumah, Jakarta.
“Setiap kali melakukan peluncuran program, yang pertama dan selalu ada di pikiran saya, bila program ini tidak jalan, itu karena apa,” ujar Hasto dalam sambutannya.
Makna yang terkandung di dalam pikiran Kepala BKKBN itu sesungguhnya memiliki makna sangat dalam. “Bila kita tahu apa penyebab tidak jalan, maka sejak awal kita bisa mengantisipasi jangan sampai program itu jalan menuju mati,” jelas Hasto.
Di bagian lain sambutannya, Hasto berharap Countainer Office GenRe yang merupakan hibah dari salah satu perusahaan alat kesehatan habis pakai ini dapat digunakan sebagai tempat pengembangan sistem pembelajaran bersama teman sebaya antar generasi muda.
“Berdasarkan hasil riset, lebih dari 50 persen remaja lebih percaya kepada teman sebaya dalam berbagi informasi atau melakukan sharing terkait persoalan mereka dan solusinya,” ujar Hasto.
Kehadiran Countainer Office GenRe ini, menurut Hasto, merupakan bentuk konkrit dukungan BKKBN terhadap program GenRe dengan pendekatan teman sebaya dengan didukung Modul Tentang Kita.
Hasto menandaskan bahwa Countainer GenRe Office yang sekaligus berfungsi sebagai Sekretariat Bersama GenRe merupakan prototipe yang akan dikembangkan BKKBN ke seluruh wilayah Indonesia. “Jakarta menjadi center of excellence,” ujar Hasto.
Inovasi ini diharapkan Hasto betul-betul bisa menggerakkan remaja dan Generasi Berencana di Indonesia dalam membangun hidup dengan perencanaan yang tepat menuju Indonesia Emas di 2045.
Tempat berdikusi
“Countainer Office ini menjadi sekretariat untuk digunakan di antaranya sebagai tempat berdiskusi terkait generasi muda,” ujar Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, dr. Victor Palimbong menambahkan.
Kehadirat sekretariat GenRe yang dibangun dari countainer ini strategis karena saat ini 70 juta penduduk Indonesia merupakan remaja usia 10-24 tahun. “Satu dari empat penduduk Indonesia adalah remaja,” tutur Victor.
Melihat potensi besar itu, melalui Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana), BKKBN di antaranya memfokuskan garapan program pada generasi zilenial dan milenial.
Pegangan PIK Remaja
Terkait “Modul Tentang Kita” yang ikut diluncurkan, Fitri dari John Hopkins mengatakan bahwa modul itu dibuat untuk menjadi salah satu pegangan para remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dalam menjalin dan mengembangkan komunikasi dengan teman sebaya.
“Pendekatannya melalui pola komunikasi remaja, pear to pear, experimental learning dan partisipasi. Modul ini dikembangkan dengan melibatkan remaja, dan berisi tentang perencanaan masa depan remaja secara holistik dari kelompok sebaya,” ujarnya.
Sebelumnya, Modul Tentang Kita telah diuji coba di Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan DKI Jakarta. “Dengan mengikut Pelatihan tentang Kita, perencanaan masa depan saya tertata dengan rapi,” ujar seorang peserta pelatihan Modul Tentang Kita.
“Saya memperoleh ilmu bagaimana memahami diri saya lebih dalam sehingga menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di masa remaja saya,” ujar peserta pelatihan lainnya. “Modul ini benar-benar mempersiapkan masa depan remaja,” ungkapnya.