Senin, Desember 4, 2023

Menristek Tekankan Pentingnya Optimalisasi Riset dan Inovasi Hadapi New Normal

JAKARTA, TrijayaNews.id – Bayangan krisis ekonomi telah di depan mata bila kita tidak berhati-hati dan serius dalam menangani dampak Pandemi Covid-19. Langkah-langkah strategis pemerintah di bidang riset dan teknologi dalam menangani dampak ekonomi perlu didorong lebih kencang lagi dalam menghela perekonomian berbasis inovasi teknologi.

Demi mengurangi dampak terburuk dari pertumbuhan ekonomi, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro tekankan optimalisasi teknologi digital hadapi normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Menteri Bambang ungkapkan beberapa skenario yang dapat dilakukan oleh Kemenristek/ BRIN dalam menghadapi new normal.

“Untuk mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi ini, tentu kegiatan ekonomi harus tetap berjalan. Pada masa new normal harus kegiatannya akan less contact, oleh karena itu teknologi digital akan sangat diperlukan. Intinya kontribusi dari ristek diarahkan pada optimalisasi teknologi digital,” ungkap Menteri Bambang dalam webinar ‘Ngobrol Pintar : Menggali Potensi Inovasi Indonesia Menuju the New Normal’ yang diselenggarakan Qlue berkolaborasi dengan Kaskus (30/06).

Baca Juga :   Menteri Edhy: Tambak dan Mangrove Kunci Pertahanan Pesisir

Pada kesempatan yang sama Menteri Bambang juga menyampaikan pentingnya optimalisasi riset dan inovasi pada bidang kesehatan, terutama screening (penyaringan) dan diagnostik. Beliau menjelaskan pengembangan alat tes yang semakin massif akan melahirkan protokol pencegahan Covid-19.

Lebih lanjut Menteri Bambang menyampaikan, Konsorsium Riset dan Inovasi  Covid-19 yang digagas oleh Kemenristek dalam penanganan Covid-19 bisa dibilang sebagai cikal bakal triple helix alat kesehatan  dan bahan baku obat di Indonesia. Menteri Bambang berharap kehadiran konsorsium riset juga dapat mengatasi masalah impor di bidang kesehatan. Dengan begitu, Indonesia bisa mandiri dari segi alat kesehatan dan bahan baku obat.

“Konsorsium riset dan inovasi ini tidak hanya melibatkan peneliti dari berbagai lembaga penelitian, tapi juga industri. Sehingga proses hilirisasi produk inovasi dari konsorsium bisa segera diproduksi massal. Inilah alasan mengapa kolaborasi dalam riset menjadi sangat penting,” jelas Menteri Bambang.

Dalam webinar tersebut turut hadir Rama Aditya, Founder & CEO Qlue; Edi Taslim, CEO Kaskus; serta peserta webinar dari kalangan pengusaha muda dan startup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

Transparan Penyingkapan Laporan ESG, BNI Raih Penghargaan Investor Trust-BGK Foundation

TrijayaNews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai bank milik Negara, konsisten dalam penyingkapan laporan Environmental Social Governance (ESG). Penyingkapan laporan...

BNI Emerald Siap jadi Terbaik di Industri Wealth Management, Tampil dengan Wajah Baru

TrijayaNews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, berkomitmen memberikan nilai tambah serta semangat, untuk terus menjadi mitra pilihan utama nasabah...

BNI Dukung Technopreneurship Trisakti Menuju Green Campus

Trijaya News.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, proaktif mendukung Universitas Trisakti untuk mempromosikan inovasi dan kewirausahaan teknologi, yang berkelanjutan...

BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur Turut Mencegah Kebutaan

TrijayaNews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, bekerja sama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar, mengadakan bakti...

Berita Terkait

Tentang Kami

Ikuti Kami

Copyright @ 2020 TrijayaNews.id. All right reserved