GORONTALO, TrijayaNews.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengizinkan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Provinsi Gorontalo dilakukan dengan mekanisme kontan (cash) bukan berupa bahan makanan. Kebijakan ini ditempuh dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan tradisi yang berkembang di daerah tersebut.
Kebijakan diberlakukan kepada KPM BPNT di Provinsi Gorontalo yang belum menerima bantuan sejak Juli 2021. Informasi tersebut diterima Mensos dalam pertemuan pemadanan data yang melibatkan berbagai pihak di Gorontalo (30/09).
Mensos memutuskan BPNT akan disalurkan sekaligus untuk dua bulan ke depan, yakni Oktober dan November. Sehingga KPM BPNT yang belum menerima sejak Juli akan menerima sekaligus 5 bulan.
“Itu kalau dirapel, mereka akan terima lima bulan, tidak mungkin itu semua dalam bentuk sembako. Nanti bisa rusak makanannya. Penyaluran bansos BPNT disalurkan dalam bentuknya cash,” kata Mensos.
Keputusan Mensos tersebut sudah dikoordinasikan dengan Bank Himbara, anggota DPR RI Komisi VIII Idah Syahidah Rusli Habibie, anggota Komite 3 DPD RI Rahmijati Jahja, dan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim yang hadir dalam pertemuan.
“Hal ini sudah disaksikan oleh beliau-beliau bahwa penyaluran dalam bentuk cash, dan itu boleh sesuai dengan perpres bansos BPNT bisa diambil dalam bentuk uang,” kata Mensos.
Ketertundaan dalam salur bansos sehinga harus dirapel tidak lepas dari kondisi geografis sehingga lokasi sulit dijangkau. K.eluarga penerima manfaat sulit ditemui karena KPM rata-rata ekerja sebagai petani di kawasan perbukitan.
Mereka baru kembali ke rumah setelah panen usai. Untuk memudahkan distribusi bansos, Mensos menginstruksikan agar pemda dan pendamping mengumpulkan KPM di minggu kedua setiap bulan dan pencairan bisa dilakukan secara sekaligus.
“Jadi, mereka datang ke kecamatan setiap bulan minggu kedua saja,” kata Mensos.
Dalam pertemuan tersebut, Mensos mengevaluasi pencairan bantuan sosial di Gorontalo. Seperti daerah-daerah lainnya yang menjadi kota kunjungan Mensos, persoalan penyaluran bansos berkisar pada belum terdistribusinya KKS, rekening terblokir, adanya pendataan ganda, dan prosedur perbankan yang dirasakan berbelit. Hal ini terjadi baik pada KPM PKH maupun BPNT.
Mensos meminta Bank Himbara di Gorontalo dan pemda meningkatkan koordinasi dalam penyaluran bansos.
Mensos Risma mengungkapkan permasalahan distribusi kartu bisa diselesaikan minggu pertama bulan Oktober ini.
Mensos Risma juga meminta agar pihak Bank Himbara dan pemerintah daerah serta pendamping keluarga penerima manfaat untuk bersinergi dalam penyaluran perluasan penerima manfaat bantuan sosial di Gorontalo.
“Saya minta Himbara untuk lansung bawa kartunya dan lansung cash, biar tidak dua kali kerja. Pemda juga sediakan tempat biar Himbara juga tidak repot,” jelas Mensos.
Mensos juga menegaskan Kemensos akan terus memastikan keluarga penerima manfaat mendapatkan haknya, karena itu sangat berharga bagi keluarga penerima manfaat.
“Satu orang pun akan kami perjuangkan, kasihan penerima manfaat pak. Kalau perlu pendamping tulis surat untuk KPM yang bertani tadi, biar mereka tahu mereka menerimanya berapa,” kata Mensos.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengapresiasi kehadiran Mensos di Provinsi Gorontalo. Wagub Idris Rahim menyebutkan Mensos memberikan perhatian khusus untuk memastikan data penerima manfaat bantuan sosial tepat sasaran.
“Saya liat ibu menteri sangat bertanggung jawab terhadap data ini. Kita di provinsi Gorontalo masih cukup tinggi, 15,59 persen sehingga itu dana APBD kita tidak mencukupi untuk pengurangan angka kemiskinan ini sehingga itu, saya mengucapkan terimakasih ibu menteri telah memberikan bantuan yang banyak sekali, yang tidak terhitung siang hari ini,” kata Wagub Idris Rahim.
Penyerahan Bantuan Atensi
Tak hanya itu, Mensos juga menyalurkan bantuan Atensi kepada 474 orang dengan nilai mencapai Rp 699.177.000,-.
Bantuan diberikan berupa Atensi Anak yatim piatu akibat COVID-19, bantuan aksesibilitas, bantuan kebutuhan dasar dan bantuan kewirausahaan.
Usai menyalurkan bantuan, Mensos memberikan semangat kepada para penerima manfaat dan mengingatkan untuk tidak mudah menyerah.
“Jangan pernah menyerah ya, tuhan kita itu adil, jangan bilang tidak bisa. Anak-anak ibu bisa, belajar yang rajin, buat bangga orang tua kalian, buat bangga Gorontalo, buat bangga Indonesia,” kata Risma kepada para penerima bantuan Atensi.