BANDUNG, TrijayaNews.id – Di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19, Menteri Sosial Juliari P. Batubara menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengembangkan sikap optimistis dan pantang menyerah.
Mensos menyatakan, pandemi membuat banyak pihak mengalami kesulitan hidup. Mereka tidak tahu besok akan makan apa, besok bisa sekolah atau tidak, dan seterusnya.
“Saya yakin yang hadir di sini lebih baik kondisinya. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur. Mari sebagai abdi negara kita wujudkan rasa syukur itu dengan bekerja lebih keras agar berdampak nyata terhadap lingkungan kita. Sebagai agen perubahan, kembang sikap positif dan optimistis,” kata Mensos saat memberikan sambutan dalam kegiatan Workshop Penguatan Agen Perubahan, di Bandung (05/08).
Meneladani nilai-nilai hari raya Idul Adha yang diperingati umat Islam beberapa waktu lalu, Mensos meminta seluruh jajaran Kemensos memperkuat semangat rela berkurban dan pantang menyerah.
“Kita semua harus bangkit. Terlebih kini Kemensos mendapatkan kepercayaan negara dalam menangani dampak pandemi Covid-19. Ini tercermin dari anggaran kita yang terus meningkat hingga lebih 2 kali lipat,” katanya.
Ia berharap, nilai-nilai mulia Idul Adha yang kental diwarnai dengan semangat rela berkurban dan pantang menyerah, menjiwai semua pegawai di jajaran Kemensos, dan secara umum kepada masyarakat luas.
“Kita semua harus bangkit. Terlebih kini Kemensos mendapatkan kepercayaan negara dalam menangani dampak pandemi Covid-19. Ini tercermin dari anggaran kita yang terus meningkat hingga lebih 2 kali lipat menjadi Rp134 triliun. Ini kepercayaan pemerintah pusat dan negara,” katanya.
Mensos meminta jajarannya untuk menunjukkan kepercayaan negara tersebut dengan terus meningkatkan kinerja. “Anggaran kita besar namun realisasinya juga harus tinggi dan tepat sasaran. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan telah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Terus jaga dan tingkatkan kinerja. Jadikan WTP sebagai tradisi,” katanya.
Kepada sebanyak 291 peserta Workshop, Mensos mengingatkan kepada ASN yang menjadi agen perubahan bahwa yang abadi adalah perubahan itu sendiri., “Krisis ini mengharuskan kita untuk siap berubah dari hal-hal kecil seperti kebiasaan atau dengan menyederhanakan prosedur,” katanya.
Kegiatan Workshop Penguatan Agen Perubahan diselenggarakan untuk memperkuat agenda Reformasi Birokrasi di Kementerian Sosial.
Dengan Workshop ini Agen Perubahan diharapkan memahami tugas dan perannya dalam pelaksanaan reformasi birokrasi baik dari tingkat unit sampai tingkat instansi. Kemudian mereka juga dituntut mampu menyusun rencana tindak berdasarkan nilai organisasi.
Kegiatan diikuti oleh 291 peserta baik dari kantor pusat maupun unit pelaksana teknis. Sebanyak 120 orang 171 orang mengikuti kegiatan secara virtual melalui Zoom Meeting dan link Youtube Badiklitpensos.