CIANJUR, TrijayaNews.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah concern mengembangkan sektor perikanan budidaya, khususnya komoditas udang vaname, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama jajarannya sudah menyusun peta jalan (road map) dan langsung tancap gas meninjau titik-titik lokasi/sentra budidaya termasuk daerah yang potensial untuk dijadikan tambak. Seperti yang dilakukan Menteri Edhy pada Kamis (19/6/2020) siang di Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menteri Edhy bersama Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dan dirjen lainnya tiba di lokasi calon tambak udang vaname di Desa Kertajadi sekitar pukul 11.40 WIB, setelah menempuh perjalanan darat sekitar 4 jam dari Palabuhan Ratu, Sukabumi. Hujan yang mengguyur sejak Rabu malam, membuat lahan seluas 4,5 haktare itu berlumpur. Namun tak menyurutkan semangat Menteri Edhy turun langsung meninjau lokasi.
Menteri Edhy ingin memastikan pembangunan tambak udang di lokasi strategis dan tidak merusak lingkungan yang justru dapat merugikan masyarakat setempat dan alam. Lokasi calon tambak sendiri di tepi jalan raya dan dekat dari pantai laut selatan.
“IPAL harus kita diperhatikan. Kita ingin menghapus anggapan kalau budidaya tambak itu merusak lingkungan. Itu kita akan jawab,” ujar Menteri Edhy di lokasi.
Tambak udang vaname yang akan dibangun di Desa Kertajadi ini mengusung konsep modern intensif dan ramah lingkungan yang terdiri dari petakan tandon air, petakan kolam pemeliharaan dan dilengkapi juga dengan petakan untuk instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).
Potensi pengembangan budidaya udang di Kecamatan Cidaun sendiri mencapai 150-200 haktare. Sejauh ini, sudah ada beberapa tambak udang vaname modern di Cidaun dan sudah berhasil panen.
Lahan calon tambak merupakan milik PT Perhutani yang selama ini dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat untuk bercocok tanam. Namun hasilnya kurang memuaskan sehingga ingin dialihkan menjadi tambak udang vaname. Menteri Edhy ingin tambak yang dibangun melibatkan masyarakat.
“Modelnya 1 haktare bisa untuk 5 KK (kepala keluarga). Kita libatkan masyarakat sehingga ini padat karya,” ujar Menteri Edhy.
“Semangat yang kita bangun adalah alam dijaga, masyarakat diberi pekerjaan, ekonomi tumbuh, ekspor naik,” pungkas Edhy.
Sebelum ke Cianjur, pekan lalu Menteri Edhy meninjau aktivitas budidaya udang vaname di sejumlah titik di empat provinsi Pulau Sulawesi. Meliputi Sulwesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Di Gorontalo, Menteri Edhy juga meninjau tambak rakyat dan panen raya bandeng.
Dalam kunjungannya ke Cianjur, Menteri Edhy juga didampingi pejabat eselon I KKP di antaranya Dirjen Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu, Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono dan sejumlah staf khusus menteri.