Jumat, Oktober 11, 2024

SMAN 70 Jakarta Nilai Peniadaan Jurusan Akan Memudahkan Siswa Memilih Minat Belajar

JAKARTA, TrijayaNews.id – Sejak tahun 2021, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70 Jakarta menjadi salah satu sekolah penggerak angkatan pertama yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Sejak itu, SMAN 70 Jakarta telah meniadakan jurusan IPA, IPS, dan bahasa.

Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta Sunaryo mengatakan, penghapusan jurusan di SMA memudahkan peserta didik dalam memilih minat pelajaran sesuai dengan kemampuan mereka. Menurutnya, penerapan kurikulum merdeka, baru diterapkan pada kelas 11 (kelas 2 SMA). Sementara saat di kelas 10 (kelas 1 SMA), siswa akan mengikuti semua mata pelajaran dan orientasi untuk membantu penentuan pilihan minat kemampuan siswa.

“Kalau menurut saya, Kurikulum Merdeka itu lebih enak karena mata pelajaran yang dipilih sesuai dengan kemampuan siswa,” ujar Sunaryo ketika ditemui di SMAN 70 Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Ia menjelaskan, peniadaan jurusan SMA juga membantu peserta didik dalam menentukan rencana studi mereka. Sejak kelas 10 SMA, peserta didik telah diarahkan untuk menentukan rencana studi mereka, sehingga akan berpengaruh terhadap pengambilan mata pelajaran pilihan.

“Jadi di kelas 10 dikasi Google Form sampai empat hingga lima kali. Nantinya dilihat kecenderungan anak, misalnya biologi dan kimia, ternyata dia mau kuliah (jurusan) kedokteran,” jelas dia.

Sunaryo menjelaskan, pada kelas 10, peserta didik diberikan pengajaran mata pelajaran secara umum.

Peserta didik pada kelas 10 difokuskan untuk mendapatkan bimbingan dalam menentukan rencana studi mereka. Baru pada kelas 11 peserta didik memilih peminatan mereka dan menjalankannya hingga lulus dari bangku SMA.

“Makanya di kelas 10 itu semacam orientasi, dia belajar dulu semuanya. Nanti di kelas 11 baru menentukan,” tambah dia.

Baca Juga :  Bangun Peluang Usaha Melalui Produk dari Kain Perca LSPR Sukses Gelar “Perca Fest”

Dengan dihapusnya penjurusan di SMA, peserta didik didorong untuk melakukan eksplorasi dan menentukan minat mereka dalam mengikuti pembelajaran. Ada 11 mata pelajaran yang dapat dipilih oleh peserta didik di luar mata pelajaran wajib. Setiap anak berhak memilih empat hingga lima mapel pilihan dari 11 yang tersedia.

Nantinya, setiap peserta didik akan mendapatkan pengajaran mapel pilihan selama lima jam setiap minggu per mata pelajaran pilihan.

“Satu anak empat mata pelajaran pilihan. Satu mata pelajaran lima jam. Jadi kalau ambil biologi, belajar biologi lima jam seminggu. Fokusnya memang mempersiapkan anak ke sana,” ujar Sunaryo.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA DKI Jakarta itu berharap,  peserta didik tidak salah dalam memilih mata pelajaran untuk melanjutkan jenjang studi berikutnya.

“Saya berharap semua peserta didik dia tidak salah memilih mata pelajaran. Supaya ketika kuliah nanti dia sudah punya dasar. Semua guru harus belajar lagi untuk memanfaatkan kurikulum ini terutama mata pelajaran pilihan,” tegasnya.

Dengan menghapus penjurusan di SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap Kurikulum Merdeka mampu mendorong murid untuk melakukan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan aspirasi karir serta memberi kesempatan untuk mengambil mata pelajaran pilihan secara lebih fleksibel sesuai rencana tersebut.

Selain itu, penghapusan jurusan di SMA juga menghapus diskriminasi terhadap murid jurusan non-IPA dalam seleksi nasional mahasiswa baru. Dengan Kurikulum Merdeka, semua murid lulusan SMA dan SMK dapat melamar ke semua prodi melalui jalur tes, tanpa dibatasi oleh jurusannya ketika SMA/SMK.

Baca Juga :  SMK Labitech Jakarta, Lakukan Kunjungan Industri ke PT Amerta Indah Otsuka dan PT Yakult Indonesia Persada Sukabumi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

Investor Daily Summit 2024, Lo Kheng Hong Ungkap 6 Kriteria Ideal Saham Layak Beli, BNI Masuk List

Trijayanews.id, Jakarta - Investor kawakan, Lo Kheng Hong, mengungkapkan enam kriteria ideal yang harus dipenuhi oleh perusahaan, sebelum dia memutuskan untuk berinvestasi saham. Dalam...

KemenkopUKM dan UGM Sepakat Dampingi UMKM Naik Kelas

Trijayanews.id, Jakarta- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berkolaborasi dengan Universitas Gajah Mada (UGM), melakukan pendampingan usaha terhadap ratusan pelaku usaha kecil dan mikro, di...

Ajang PLUT Award, MenkopUKM Minta PLUT-KUMKM Fokus Kembangkan Komoditas Unggulan

Trijayanews.id, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan, bahwa setiap Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM harus mulai fokus mengembangkan produk...

Arsjad Rasjid Pimpin Delegasi Bisnis Indonesia untuk ASEAN di ASEAN Leaders Interface Meeting

Trijayanews.id, Jakarta - Arsjad Rasjid, Ketua ASEAN-BAC dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memimpin delegasi bisnis Indonesia dalam pertemuan ASEAN Leaders...

Sentra Dharma Guna Bengkulu Raih Penghargaan Nasional: Inovasi Batik Eco Print sebagai Terapi Disabilitas Mental

Bengkulu,  TrijayaNews.id – Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan dalam kategori Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi dari Kementerian...

Berita Terkait

Tentang Kami

Ikuti Kami

Copyright @ 2020 TrijayaNews.id. All right reserved