Trijayanews.id – LSPR Institute of Communication and Business kembali menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat di SDIT Insantama Rangkasbitung dengan mengangkat topik edukasi “Bahaya Judi Online untuk Anak Sekolah Dasar.” Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran semua pihak terkait bahaya judi online ini dihadiri oleh para orangtua siswa dan guru, sebagai kelanjutan dari kegiatan serupa pada pada bulan Februari 2025 bersama para siswa.
Kegiatan yang dilakukan dengan metode sharing session ini diikuti oleh para orangtua siswa kelas 1 hingga kelas 6, juga didampingi oleh para guru dan Kepala Sekolah, Ustadz Muhammad Andri Faisal. Selaku pembicara, hadir Dr. Sri Ulya Suskarwati, S. E., M. Si. selaku praktisi komunikasi yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi di LSPR. Sebagai pembicara kedua, hadir Prischa Nova, M. Psi., Psikolog, selaku Kepala Student Guidance Office (SGO) dan juga dosen di LSPR.
Dalam sambutannya, Dr. Sri Ulya juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Tridharma Perguruan Tinggi dari LSPR Institute of Communication and Business dalam berkontribusi kepada masyarakat melalui program edukasi yang relevan dengan tantangan digital saat ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang kuat bagi para orangtua agar semakin waspada terhadap bahaya judi online, juga makin mengawasi aktivitas digital anak-anak,” ujarnya. Sebagai salah satu bahasan yang disampaikan dalam sharing session-nya, Dr. Sri Ulya menyampaikan bahwa kini semakin banyak variasi dalam permainan di Internet; ada yang menyerupai game biasa, slot, spin wheel, dan sebagainya. Anak-anak yang penuh rasa ingin tahu, belum memiliki pemahaman akan konsep uang dan risiko, adalah sasaran empuk dari permainan ini. Saat terjebak dalam situasi ini, anak akan rentan mengalami gangguan emosi yang mengarah pada menurunnya prestasi di sekolah.
Untuk melengkapi sharing session ini, Prischa Nova menyarankan kepada para orangtua bahwa sangat penting menjaga komunikasi dengan anak dengan menghindari perilaku menghakimi, menuduh, atau menyalahkan. “Justru anak-anak perlu dirangkul dan diajak untuk belajar nilai-nilai positif. Anak-anak perlu tahu konsep berusaha untuk menikmati hasil, bukan hasil instan,” tuturnya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan poster komik “Waspada Bahaya Judi Online” kepada pihak sekolah, juga ramah tamah antara tim pengajar dari LSPR bersama para orangtua siswa SDIT Insantama Rangkasbitung. Antusiasme para orangtua sangat terlihat dengan terus mengalirnya pertanyaan terkait tips dan trik menghadapi anak-anak yang makin gemar permainan online. Bahkan orangtua siswa pun berharap akan terciptanya forum diskusi dan konsultasi, terutama yang berkaitan dengan masalah psikologi siswa, sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Fosis (Forum Orangtua Siswa) SDIT Insantama Rangkasbitung, Nina SD Indarti, SKM, M.Si.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para orangtua siswa dan guru di SDIT Insantama Rangkasbitung dapat lebih memahami risiko dari judi online, mengetahui beragam permainan yang saat ini marak di Internet, serta mampu membuat keputusan yang bijak dalam mengawasi screen time anak. LSPR Institute of Communication and Business berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam membangun generasi yang cerdas dan berintegritas di era digital.