Cileungsi-Jawa Barat, TrijayaNews.id – Menteri Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Teten Masduki saat berkunjung ke PT Rekadaya Multi Adiprima di Cileungsi, Jawa Barat, Senin (12/4), mengatakan, ke depan perlu dikembangkan model bisnis industri otomotif. Khususnya yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM, termasuk mendukung terbentuknya iklim dan ekosistemnya.
Tepatnya, Menteri Teten mengajak para pelaku UMKM dan koperasi, khususnya yang bergerak sebagai pemasok suku cadang otomotif di tanah air bersama pemerintah menyusun model bisnis pada industri otomotif.
“Saya berharap antara Pemerintah dengan para pemangku kepentingan terkait, dapat duduk bersama dalam sebuah working group untuk mendesain model bisnis industri otomotif yang melibatkan koperasi dan UMKM,” ujarnya.
Masih kata Teten, keterlibatan dan peran dunia usaha sangat diperlukan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah sebagai dasar penyusunan kebijakan. “Kita akan melibatkan kementerian/lembaga termasuk Kemenperin di antaranya dalam working group ini,” tandasnya.
Terlebih ekosistem industri otomotif kata dia, sangat besar market demand-nya yakni mencapai Rp400 triliun. Di sisi lain, ia mengapresiasi PT Rekadaya Multi Adiprima yang melibatkan koperasi dalam memproduksi komponen otomotif dan banyak menggunakan bahan baku lokal, serat, dan limbah.
“Kami memerlukan masukan dan usulan-usulan yang lebih konkret dan lebih detail karena akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan kami bisa sampaikan ke Presiden,” cetusnya.
Teten yang berkunjung ke PT RMA sebagai plasma dari koperasi dan para pelaku UMKM yang memproduksi komponen otomotif, merupakan salah satu upaya menghimpun dan mewadahi masukan dari para pelaku usaha termasuk UMKM di bidang otomotif.
“Pemerintah berupaya mendorong UMKM agar terintegrasi dengan rantai pasok industri nasional bahkan global karena saat ini baru 4,2 persen UMKM kita yang terhubung dengan rantai pasok global. Kita ingin menambah dan mendorong UMKM yang masuk ke industri,” nya.
Pemerintah, kata Teten, saat ini ingin mengejar ketertinggalan untuk menambah rasio jumlah wirausaha di Indonesia yang sampai saat ini masih di bawah 4 persen.
Dalam rangka mendorong industri otomotif agar optimal menggunakan komponen dalam negeri, pihaknya berusaha meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam rantai pasok industri komponen otomotif.
Menurut data BPS, tercatat produksi penjualan mobil dari kuartal III ke IV 2020 naik 43,98% namun secara year on year masih turun sebesar 41,83% sementara penjualan sepeda motor turun 49 persen secara akumulasi tahunan.
Secara menyeluruh perdagangan mobil, motor, dan reparasi kendaraan bermotor mengalami kontraksi sebesar 9,71% pada kuartal IV/2020. Konsumsi masyarakat di tahan ini akan membaik, selaras dengan Data Gabungan Industri
Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima Farri Aditya pada kesempatan yang sama mengatakan selama ini ada banyak peluang yang bisa dikembangkan untuk menjalin kemitraan dengan para pelaku koperasi dan UMKM.
Sejauh ini pihaknya sudah menjadi mitra dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk menampung bahan baku salah satunya serat kelapa dari petani lokal, yang tergabung dalam UKM dan koperasi, untuk penguatan ekonomi masyarakat kecil.
“Usaha di bidang komponen otomotif ini akan selalu dibutuhkan ke depan. Bahkan, untuk mobil-mobil hybrid masa depan tetap membutuhkan komponen otomotif seperti ini. Industri ini juga ada potensi untuk menyerap UMKM baru,” katanya.
PT RMA merupakan pemasok komponen industri otomotif nasional antara lain komponen metal stamping dan lain-lain serta sejak awal fokus pada produksi metal press untuk tensioner dan guide cam chain sepeda motor terkenal di Indonesia.
Perusahaan itu juga menjadi pioner dalam memproduksi insulator assy dush panel, insulator door trim untuk kendaraan roda empat (4 wheels) dan industri manufaktur lainnya di Indonesia, serta produsen Original Equipment Manufacturing/OEM.