JAKARTA, TrijayaNews.id – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Jumat (10/7) totalnya menjadi 72.347 setelah ada penambahan sebanyak 1.611 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 33.529 setelah ada penambahan sebanyak 878 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 3.469 dengan penambahan 52.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 23.609 pada hari sebelumnya, Kamis (9/7) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 1.015.678. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 161 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 115 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 297 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 9.388 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 597.468. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.611 dan negatif 7.777 sehingga secara akumulasi menjadi positif 72.347 dan negatif 525.121.
“Hasil positif terkonfirmasi sebanyak 1.611 orang. Sehingga, akumulasi totalnya menjadi 72.347 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
“DKI Jakarta hari ini melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 260 orang, dilaporkan sembuh 180 orang. Kemudian, Jawa Timur 246 orang kasus baru, dan dilaporkan sembuh 234 orang. Sulawesi Utara, 134 orang kasus baru, dan 5 sembuh,” jelas Yuri.
“Sulawesi Selatan, 132 kasus baru, dan 30 sembuh. Sumatera Utara, 112 kasus baru, dan 12 sembuh. Jawa Barat, 105 kasus baru, dan 28 sembuh. Jawa Tengah, 100 kasus baru, dengan 138 sembuh,” imbuhnya.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 15.730, DKI Jakarta 13.739, Sulawesi Selatan 6.620, Jawa Tengah 5.303 dan Jawa Barat 4.951.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 8.825 disusul Jawa Timur sebanyak 5.816, Sulawesi Selatan 2.476, Jawa Tengah 1.855, Jawa Barat 1.839 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 33.529 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 90 kasus, Bali 2.110 kasus, Banten 1.573 kasus, Bangka Belitung 171 kasus, Bengkulu 158 kasus, Yogyakarta 364 kasus.
Selanjutnya di Jambi 122 kasus, Kalimantan Barat 347 kasus, Kalimantan Timur 642 kasus, Kalimantan Tengah 1.131 kasus, Kalimantan Selatan 3.990 kasus, dan Kalimantan Utara 214 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 321 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.480 kasus, Sumatera Selatan 2.568 kasus, Sumatera Barat 791 kasus, Sulawesi Utara 1.570 kasus, Sumatera Utara 2.197 kasus, dan Sulawesi Tenggara 507 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 193 kasus, Lampung 205 kasus, Riau 238 kasus, Maluku Utara 1.101 kasus, Maluku 858 kasus, Papua Barat 276 kasus, Papua 2.181 kasus, Sulawesi Barat 135 kasus, Nusa Tenggara Timur 121 kasus dan Gorontalo 316 kasus serta dalam proses verifikasi ada 34.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 38.705 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.882 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 459 kabupaten/kota di Tanah Air.