RIYADH, TRIJAYAnews.id – Arab Saudi membatasi jamaah haji untuk tahun ini hanya 1.000 orang dan diperuntukkan bagi warganya dan warga negara asing yang telah berada di negara itu. Kebijakan ini dilakukan untuk memerangi gelombang virus Corona.
Keputusan melarang jamaah haji dari luar Arab Saudi ini adalah yang pertama dalam sejarah modern kerajaan.
“Jumlah jamaah haji akan sekitar 1.000, mungkin lebih sedikit, mungkin kurang,” kata Menteri Haji Mohammad Benten.
“Jumlahnya tidak akan mencapai puluhan atau ratusan ribu tahun ini,” tambahnya seperti dikutip dari France24, Selasa (23/6/2020).
Meski mengatakan terbuka untuk warga asing yang sudah berada di negeri itu, pihak kerajaan Saudi belum menentukan berapa banyak warga Saudi yang akan diizinkan menjalani ibadah haji atau bagaimana proses pemilihannya.
Tetapi Benten mengatakan pemerintah akan bekerja dengan berbagai misi diplomatik di kerajaan itu untuk memilih jamaah haji asing yang tinggal di Arab Saudi yang sesuai dengan kriteria kesehatan.
Sementara itu Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq al-Rabiah, para jamaah akan terbatas pada mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tanpa penyakit kronis.
“Para jamaah akan menjalani tes virus Corona sebelum tiba di kota suci Makkah dan akan diminta untuk dikarantina di rumah setelah menjalani ibadah,” Rabiah menambahkan.
Keputusan itu diambil saat Arab Saudi mengalami lonjakan infeksi virus Corona. Hingga kini tercatat ada lebih dari 161.000 kasus – tertinggi di Teluk – dengan lebih dari 1.300 kematian.