BANGKIT – Dari Letih, Jadi Pulih

Uncategorized59 Dilihat

Trijayanews.id – BANGKIT adalah sebuah acara reflektif dan interaktif yang merupakan karya tugas akhir Wulan Naushaba, mahasiswa Postgraduate Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, jurusan Business Communication & Management. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari penyelesaian studi di bawah bimbingan Bapak Mikhael Yulius Cobis, M.Si. M.M., dan terwujud melalui kolaborasi antara NAMAMU Project dan biro psikologi Ruang Makna. NAMAMU Project merupakan inisiatif yang digagas oleh Wulan sebagai media ekspresi untuk berbagi cerita dan emosi melalui pendekatan kreatif. Project ini menjadi ruang eskpresi dan eksplorasi komunikasi yang empatik dan kolaborasi lintas bidang. NAMAMU adalah tentang kenangan, tujuan dan langkah yang tak pernah sendiri, simbol penghargaan bagi mereka yang pernah hadir dan memberi makna dalam perjalanan hidup.

Ruang Makna adalah lembaga konsultasi psikologis yang berdiri sejak 2023 dengan visi menjadi penyedia layanan kesehatan mental yang terpercaya dan mudah dijangkau. Mengusung nilai empati, refleksi diri, dan ruang aman, Ruang Makna hadir dengan memberikan layanan konseling, edukasi, pelatihan, serta kegiatan komunitas yang suportif. Berfokus pada pentingnya ruang aman untuk tumbuh, Ruang Makna didirikan dengan tujuan untuk membantu individu untuk menemukan dan mengenali potensi diri serta kesejahteraan psikologis yang baik. Mengusung tema “Dari Letih, Jadi Pulih”, acara ini dilangsungkan pada Minggu, 10 Agustus 2025 di OSH Cafe, Jakarta. Peserta diajak untuk memaknai kelelahan bukan sebagai kelemahan, melainkan sebagai sinyal untuk berhenti sejenak, memahami diri, dan perlahan pulih.

Kegiatan dibuka dengan sesi talkshow interaktif bersama Kak Mutiara, seorang Psikolog sekaligus profesional di bidang pengembangan sumber daya manusia. Dalam sesi ini , peserta akan diajak memahmi lebih dalam mengenai Burnout, pentingnya Self-Awareness, serta langkah-langkah dalam proses memulihkan diri secara sehat dan berkelanjutan. Melalui pembahasan yang hangat, sesi ini diharpkan dapat membantu peserta mengenali tanda-tanda kelelahan emosional, mengelola tekanan, dan menemukan kembali motivasi dirinya. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan dengan aktivitas clay painting yang akan dipandu langsung oleh narasumber. Aktivitas ini bertujuan membuka ruang eskpresi, di mana peserta dapat menyampaikan rasa, cerita, dan pengalaman melalui permainan warna dan bentuk, serta menciptakan proses kreatif yang menenangkan sekaligus bermakna. Salah satu momen yang juga memiliki makna mendalam adalah partisipasi peserta dalam aktivitas simbolik berjudul “Bertumbuh dalam Letih”.

Dalam sesi ini, setiap peserta akan menempelkan “daun” pada sebuah pohon sebagai simbol dari hal – hal yang sedang mereka rasakan atau perjuangkan. Daun – daun ini akan perlahan membentuk sebuah pohon yang rindang, menggambarkan simbol bahwa dalam kelelahan yang kita alami, tetap ada ruang untuk bertumbuh. Aktivitas ini dapat menjadi pengingat bahwa pulih bukan harus dimulai dari kondisi ideal, tetapi adanya keberanian untuk mengakui bahwa letih merupakan bagian dari perjalanan. “Kami ingin menunjukkan bahwa pulih bukan tujuan, tapi perjalanan. Bukan tentang melupakan letih, tapi tentang belajar berdamai. Lewat BANGKIT, kami ingin menciptakan ruang aman untuk berhenti sejenak, dan kembali terhubung dengan diri.” ucap Wulan. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar proyek akhir mahasiswa, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan dukungan bagi generasi muda yang menghadapi burnout. Melalui sesi interaktif dan aktivitas kreatif, acara ini mendorong kesadaran diri, pemulihan energi, serta membangun ruang aman bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan menemukan solusi positif.” kata Bapak Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M.

Dengan dukungan penuh dari para peserta, Ruang Makna, serta tim volunteer acara ini dapat berjalan dengan hangat dan penuh makna. BANGKIT diharapkan menjadi langkah awal dari ruang-ruang pemulihan yang lebih luas, serta menginspirasi lebih banyak acara yang dapat mendekatkan manusia pada dirinya sendiri.